Suara.com - PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), selaku afiliasi dari PT PGN Tbk melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan PT Bahtera Andalan Gas (Band) tentang Pemanfaatan Kapasitas Pipa Gas Bumi.
Melalui kerja sama ini, KJG akan bertindak sebagai transporter dan PT Band sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri dan niaga gas bumi salah satunya CNG akan menjadi calon shipper ketiga dari KJG, setelah PGN dan Pertamina. Volume pemakaian gas direncanakan sebesar 3 - 5 MMSCFD dari WK Muriah.
Band bermaksud memanfaatkan sebagian kapasitas Pipa KJG untuk mendukung kegiatan usahanya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama dalam memasarkan gas ke existing market Band dengan sumber Lapangan Kepodang. Sebelumnya, existing market Band disuplai dari Wilayah Kerja Lapangan Randugunting.
Band mendistribusikan gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) langsung ke industri sebagai pengguna akhir.
"Kami berharap, kerja sama ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Kami juga sangat mendukung rencana Band untuk mendapatkan alokasi dari lapangan Kepodang. Yang pasti, Band tidak perlu khawatir, karena saat ini lapangan Kepodang masih dapat diandalkan produksinya dan lapangan-lapangan yang ada disekitarnya. Pipa KJG berada di posisi yang strategis, sehingga kami berharap dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan listrik, namun juga pengguna lainnya di sekitar Jawa Tengah," ungkap Direktur KJG R., Mohamad Edwin, Rabu (2/8/2023).
KJG memastikan penyediaan pipa pengangkutan gas bumi yang akan dimanfaatkan oleh Band sepanjang ±200 KM dari Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja Muriah. Di sisi lain, Band tengah mengajukan permohonan alokasi gas bumi kepada Kementerian ESDM dan melakukan proses pengajuan sebagai pembeli gas kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), SKK Migas, dan pihak-pihak lainnya di Lapangan Kepodang untuk pelaksanaan proyek.
Direktur Band, Pamiarto Saptosadewo memiliki harapan yang sama, dengan banyaknya calon-calon customer baru dan meningkatnya permintaan kepada mereka, KJG mampu mendukung pergerakan ini. Maka ke depan, kerja sama ini dapat ditingkatkan menjadi gas transportation agreement.
Band didirikan pada tahun 2018 dan merupakan bagian dari PT Super Energy Tbk. Band bergerak di industri hilir gas bumi yang memproduksi CNG dengan CNG plant di Rembang, Jawa Tengah. Kapasitas produksinya sebesar 3
2.7 MMSCFD. Band juga telah memiliki alokasi langsung dari pemerintah untuk pemanfaatan gas di Sumur Randugunting II yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi.
Sedangkan KJG saat ini memiliki dan mengoperasikan fasilitas pengangkutan gas bumi berupa pipa transmisi sepanjang ±200 KM dengan diameter 14 inch yang menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah dengan fasilitas KJG di ORF Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah
Baca Juga: Pelanggan Industri Meningkat, PGN Tekankan Komitmen Penyaluran Gas Bumi Nasional
“Kami selalu menjaga performa pipa dan infrastruktur pendukung untuk penyaluran gas dari Wilayah Kerja Muriah. KJG sebagai transporter gas, menyalurkan gas dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok. Kemudian diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan gas ke Indonesia Power Semarang PGU sebesar 10 – 25 BBTUD. Kami ingin distribusi gas lebih luas lagi, sehingga kami juga siap berpartner dengan berbagai pihak dalam realisasinya,” ujar Edwin.
Berita Terkait
- 
            
              Investasi Jutaan Dolar PGN Buat Negara Rugi Triliunan Rupiah?
 - 
            
              Proyek Mangkrak Terminal LNG Teluk Lamong Milik PGN Terendus BPK
 - 
            
              Strategi Subholding Gas Pertamina Buat Jaga Keberlangsungan Bisnis
 - 
            
              PGN Optimalkan Kontribusi Bisnis Upstream hingga Downstream Migas
 - 
            
              Profil Paiman Raharjo, Relawan Jokowi dan Mantan Satpam Jadi Wamendes yang Baru
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
 - 
            
              Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
 - 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
 - 
            
              Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker
 - 
            
              Saham Big Caps dan Prajogo Pangestu Dorong Reksadana Syailendra Meroket dalam Sehari