Suara.com - Pada Conference of Parties (COP) 26, konferensi tahunan yang membahas langkah global dalam Upaya pengendalian krisis iklim, PT PLN (Persero) telah mendeklarasikan komitmen untuk mencapai nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
PLN berupaya meningkatkan kapasitas pembangkit dengan teknologi bersih guna mendukung pertumbuhan konsumsi listrik sebagai pendorong perekonomian Indonesia.
Warsono, Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, mengatakan PLN telah menyusun strategi pengurangan emisi jangka pendek dan jangka panjang sejalan dengan komitmen Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) 2030 dan aspirasi NZE 2060 Pemerintah Indonesia.
"Jangka pendek dalam RUPTL, kami telah berkomitmen membangun pembangkit listrik 20,9 GW, melakukan dedieselisasi untuk mengurangi penggunaan BBM di pembangkit. Untuk mengurangi batu bara pada pembangkit kami melakukan co-firing dengan biomass. Saat ini sudah ada 52 coal power plant yang sudah menggunakan co-firing. PLN juga melakukan efisiensi, menggunakan PLTGU sebagai transisi dan sedang mengkaji terkait fossil plant retirement," kata Warsono dalam webinar DETalk bertema "Energi Nasional Terus Melaju Untuk Indonesia Maju" ditulis Rabu (16/8/2023).
Selain Warsono, tiga narasumber yang tampil dalam DETalk adalah Vice President Reservoir PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Fernando Pasaribu, Vice President Pengembangan Energi PT Bukit Asam Tbk Julismi dan Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Luky A. Yusgiantoro.
Selain itu, ikut memberikan keynote speech Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya yang mewakili Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.
Warsono mengungkapkan, untuk strategi jangka panjang PLN akan meningkatkan lebih lanjut penggunaan renewable energy. Untuk itu PLN sudah melakukan kajian untuk mengimplementasi terkait hydrogen co-firing.
"Kami juga sudah melakukan kajian terkait CCU/CCUS dan bagaimana implementasinya ke depan. Coal retirement juga menjadi salah satu pertimbangan untuk mengurangi karbon, termasuk di antaranya penggunaan teknologi nuklir," ujarnya.
PLN, kata dia, berinisiatif secara voluntary melakukan upaya heroik melalui RUPTL Paling Hijau, menekankan upaya dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan pengembangan EBT.
Dalam hal ini PLN sudah melakukan dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil, pembatalan PPA PLTU batu bara, mengganti PLTU dengan pembangkit gas yang lebih ramah emisinya, uji coba karbon trading, dan tidak kalah pentingnya roll out smart grid di beberapa pulau.
PLN telah merancang tiga skenario transisi energi dengan total pendanaan modal yang dibutuhkan yaitu US$50 miliar-130 miliar dengan potensi pendanaan JETP sebesar US$20 miliar. Dengan demikian, ada kekurangan kebutuhan pendanaan sebesar US$30 miliar-US$110 miliar sampai tahun 2040.
Warsono mengatakan multiplatform pendanaan transisi energi memberikan fleksibilitas untuk mendapatkan pendanaan yang kompetitif, antara lain dengan blended finance.
"Berbagai macam funding yang memungkinkan perlu kita bangun untuk menggapai akselerasi transisi energi," katanya.
Chrisnawan Anditya mengatakan bahwa Pemerintah telah menyusun roadmap untuk mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat, melalui strategi antara lain di sisi suplai dengan pengembangan EBT termasuk hidrogen dan nuklir, dan early retirement PLTU, CCU/CCUS.
Untuk mempercepat pengembangan EBT, pemerintah telah menerbitkan Perpres 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik dan juga Perpres Nomor 11 Tahun 2023 tentang urusan pemerintahan konkuren di bidang ESDM pada subbidang EBT untuk mendorong partisipasi Pemerintah Daerah untuk pengembangan energi terbarukan di wilayahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu