Suara.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setiap tahun wajib menyetor uang kepada negara seperti salah satu fungsinya yakni menghasilkan keuntungan. Di tengah kabar BUMN yang pailit, masih ada sejumlah perusahaan pelat merah yang berperan sebagai penyetor uang terbesar kepada negara.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan tahun 2023 ini BUMN menargetkan bakal menyetor dividen atau pembagian laba pemegang saham kepada negara sebesar Rp80,2 triliun. Perusahaan-perusahaan yang berkontribusi besar dalam pencapaian target itu adalah sebagai berikut.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp23,15 triliun
Kontribusi besar BRI terhadap dividen negara tidak lepas dari performa apik perbankan ini pada 2022 lalu. Di tahun tersebut, pencapaian laba menyentuh Rp51,41 triliun. Angka tersebut menjadi yang terbesar di antara BUMN perbankan lainnya.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, dengan strategic response yang tepat, BRI Group berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pencapaian rekor laba. “Alhamdulillah, kita selalu didampingi kawan setia, Si Untung dan Si Slamet sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara year on year dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18% yoy menjadi Rp1.865,64 triliun," ujar Sunarso.
PT Bank Mandiri Rp8,75 triliun
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp24,70 triliun kepada pemegang saham atau 60 persen dari laba bersih perseroan. Adapun setiap 1 lembar saham BMRI akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp529,3 per saham.
PT Telkom Rp7,74 triliun
Pada 2022 lalu total dividen yang dibagikan oleh PT Telkom, termasuk untuk negara adalah Rp14,86 triliun atau Rp149,97 per saham. Dividen tersebut adalah 60% dari total laba bersih perusahaan pada tahun 2021 lalu yang secara total mencapai Rp24,8 triliun. Aksi ini sudah mendapatkan restu dari para pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Baca Juga: Laba BBRI Meroket, Capai Rp29,56 Triliun dalam Waktu Enam Bulan
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Rp4,39 triliun
Melansir situs resminya, BNI telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 dan telah menyetujui pembagian dividen sebesar 40% atau senilai total Rp7,32 triliun.
Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp146.
Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah yang sebesar 60%, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara. Sementara itu, atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
PT Pelindo Rp1,32 triliun
Pelindo memiliki kinerja keuangan yang lebih baik paska merger terbukti dengan adanya peningkatan pendapatan menjadi sebesar Rp29,7 triliun dan peningkatan laba bersih menjadi sebesar Rp3,91 triliun di tahun 2022. Peningkatan kinerja keuangan merupakan output dari peningkatan kinerja operasional Pelindo yang mengalami peningkatan, dimana volume petikemas mencapai 17,22 juta TEUS dan non petikemas mencapai 160 juta ton. Selain itu, peningkatan kinerja Pelindo merupakan hasil dari implementasi beberapa inisiatif strategis dalam mendukung pencapaian value creation.
Berita Terkait
-
2 Pemain Lebanon di BRI Liga 1 yang Dipanggil Timnas ke FIFA Matchday September 2023
-
Tunjukkan Kinerja Positif, BRI Sukses Cetak Laba Rp29,56 Triliun
-
Cetak Laba Rp29,56 Triliun Hingga Kredit Mikro Tumbuh 11,41%, BRI Makin Tangguh
-
BRI Makin Tangguh Usai Kredit Mikro Tumbuh 11,41% dan Cetak Laba Rp29,56 Triliun
-
Sunarso Sebut Pelaku UMKM di Indonesia Sangat Membutuhkan Edukasi dan Advokasi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu