Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mendukung penuh pembentukan wirausaha berkarakter, terlepas adanya digitalisasi. Hal ini, untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut dia, adanya digitalisasi menuntut wirausaha untuk terus meningkatkan kapasitas, serta adaptif dan semakin kreatif dalam memanfaatkan perkembangan teknologi di dalam menciptakan produk dan layanan.
"Wirausaha yang berkarakter, sekaligus jeli melihat peluang, dan gigih mengatasi tantangan, akan menggerakkan pembangunan ekonomi yang inklusif, adil, dan berkelanjutan," ujar Wapres dalam keterangannya, yang dikutip Jumat (8/9/2023).
Di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global, secara khusus Wapres mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan beragam kesempatan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya mengajak kita semua, khususnya negara-negara berkembang, untuk mengoptimalkan segala kesempatan yang mengemuka di tengah begitu menantangnya kondisi ekonomi dan geopolitik global, untuk membangun demokrasi ekonomi," imbuh dia..
Selain itu, Wapres juga meminta agar ajang WIES 2023 dapat menjadi forum bertukar gagasan dan membangun strategi kemitraan yang kolaboratif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di tingkat global.
"Manfaatkan forum untuk bertukar informasi dan gagasan, serta membangun strategi kemitraan yang sinergis dan kolaboratif. Khususnya antarnegara muslim, sebagai ikhtiar kolektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah global," kata dia.
Selanjutnya, Wapres juga menekankan pentingnya asosiasi wirausaha muslim sebagai wadah bertumbuhnya wirausahawan yang unggul dan berkelas dunia.
"Kembangkan asosiasi wirausaha muslim global yang solid, sebagai wadah bertumbuhnya wirausaha berkarakter unggul dan berkelas dunia, termasuk bagi wirausaha pemuda dan perempuan," bebernya.
Di sisi lain, Wapres menyadari masih banyaknya berbagai permasalahan global, seperti kesenjangan sosial dan tidak meratanya kesejahteraan yang membutuhkan penanganan serius dari para pemangku kepentingan.
Baca Juga: Wapres Ungkap Pekerjaan Berat Indonesia, Bukan Soal Ekonomi Tapi..
"Penyelesaian persoalan ini adalah pilihan politis yang mesti dilakoni secara sadar dan sengaja, agar pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak