Suara.com - Pemerintah telah menetapkan anggaran sebesar Rp70,5 triliun untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan menggunakan skema multiyears.
Disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, anggaran ini akan dibagi selama tiga tahun. Pada tahun 2022, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3,1 triliun, diikuti dengan alokasi sebesar Rp 30 triliun pada tahun 2023, dan Rp 37,4 triliun pada tahun mendatang.
"Sekaligus, total alokasi anggaran digunakan untuk menetapkan jumlah kursi, pemutakhiran data pemilih, penyusunan daerah pemilihan (dapil), pengelolaan serta pengadaan dokumentasi dan logistik," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers mengenai APBN Kita pada Rabu (20/9/2023) lalu.
Besaran anggaran tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran perbaikan jalan pada tahun ini yang 'hanya' Rp14,6 triliun. Anggaran itu, digunakan untuk memperbaiki jalan-jalan daerah yang mengalami kerusakan di berbagai tingkatan, termasuk provinsi, kabupaten, dan kota.
"Kami bertujuan untuk mempercepat penanganan jalan-jalan daerah yang mengalami kerusakan, baik jalan provinsi maupun jalan di tingkat kabupaten/kota di seluruh negeri. Untuk tahap pertama, kami mengalokasikan sekitar Rp7,4 triliun dan untuk tahap kedua, sekitar Rp7,2 triliun lebih pada tahun 2023 ini," kata Presiden Jokowi pada Minggu (23/7/2023) lalu.
Keputusan ini tertuang dalam Inpres Nomor 3 tahun 2023 yang mengatur alokasi anggaran perbaikan jalan daerah ini dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Anggaran Pemilu 2024
Pada tahun ini, realisasi anggaran untuk Pemilu telah mencapai Rp14 triliun atau 46,7% dari pagu Rp 30 triliun. Selain itu, anggaran untuk Pemilu juga telah dialokasikan ke masing-masing kementerian dan lembaga (K/L).
Dana yang dialokasikan di K/L ini digunakan untuk pengawasan Pemilu, penanganan kode etik Pemilu, serta diseminasi informasi, sosialisasi, bimbingan teknis hukum, dan konsultasi bagi peserta Pemilu. Total anggaran di K/L mencapai Rp 6,2 triliun, dan sejauh ini, sebesar Rp 1,4 triliun telah terealisasi.
Baca Juga: Uji UU Pemilu di MK Soal Batasan Usia Capres-Cawapres, Penggugat: Kami Usulkan 21-65 Tahun
"Dengan demikian, terlihat bahwa pesta demokrasi kita tidak hanya tanggung jawab KPU dan Bawaslu, tetapi juga melibatkan 14 K/L yang memiliki peran penting," tambahnya.
Berita Terkait
-
Lebih dari 10 Ribu Mahasiswa Sudah Terima Dana Beasiswa, Total Rp15 Triliun
-
KPU Pastikan Logistik Aman Jika Pilpres 2024 Dilakukan Dua Putaran
-
Batal Gunakan Dua Panel, KPU Siasati Formulir Penghitungan Suara
-
KPU Batal Terapkan Model Dua Panel Penghitungan Suara Pemilu 2024, Ada Apa?
-
Uji UU Pemilu di MK Soal Batasan Usia Capres-Cawapres, Penggugat: Kami Usulkan 21-65 Tahun
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri