Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku kehilangan kontak dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal ini setelah Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menyatakan pihaknya tak mendapat kabar dari Menteri SYL.
Terakhir kali, SYL diketahui berada Spanyol dan Italia. Namun, setelah ditetapkan tersangka gratifikasi Mentan SYL tidak diketahui keberadaannya.
"Sampai hari ini kita masih mencari keberadaan pak menteri sampai detik ini belum ada kabar keberadaan Pak menteri. Belum tahu kita posisi terakhir. Belum ada (saling kontak) sama sekali," ujarnya Harvick yang dikutip, Rabu (4/10/2023).
Terlepas dari hal itu, banyak publik penasaran maksud tujuan Mentan SYL ke Roma?
Seperti dikutip dari keterangan tertulis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, sebenarnya Mentan SYL berkunjung ke Roma, Italia dalam rangka tugas negara.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu akan menghadiri Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) yang berlangsu di Roma, Italia yang berlangsung pada 24 September 2023 lalu.
Dalam konferensi pangan internasional itu, bersuara soal pentingnya kerja sama dunia pada sektor pangan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini.
"Semoga pertemuan ini bisa menjawab kegelisahan yang dirasakan banyak dunia terhadap berbagai tantangan, termasuk potensi krisis global dunia," kata SYL.
Untuk diketahui, Forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation merupakan forum internasional yang diorganisir oleh FAO untuk menyediakan platform bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk saling berbagi pengetahuan, meningkatkan kesadaran, dan menetapkan prioritas dalam transformasi sistem peternakan berkelanjutan.
Baca Juga: Hadapi El Nino, Ditjen PSP Bangun Embung Geomembran di 3 Kecamatan di Tegal
Mentan SYL berbicara pada panel high-level bersama dengan Menteri dan Perwakilan Tingkat Tinggi dari negara Uruguay, Somalia dan Australia.
Harusnya pulang 1 Oktober
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim menyatakan dirinya belum melihat tanda-tanda Mentan SYL pulang ke Indonesia. Seharusnya, tutur dia, Mentan SYL telah kembali ke tanah air pada 1 Oktober 2023.
"SYL kemudian menggunakan Qatar menuju Doha tujuannya adalah ke Roma, kemudian kembali lagi ke Indonesia direncanakan itu tanggal 30 (September). Sampai di di Indonesia tanggal 1 Oktober, tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem. Artinya Pak Mentan masih di luar negeri," kata Silmy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram