Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meraih rugi bersih sebesar 72,38 juta dolar AS atau setara Rp 1,15 triliun (asumsi kurs Rp 15.935) di kuartal III tahun 2023. Padahal, pendapatan emitern bersandi saham GIAA ini melonjak tinggi.
Melansir laporan keuangannya, pendapatan Garuda Indonesia pada kuartal III Tahun 2023 tumbuh sebesar 48,32 persen menjadi 2,23 miliar juta dolar AS. Namun, terdapat kenaikan beban usaha yang juga ikut tumbuh 7,14 persen yang membuat alami kerugian.
Adapun, pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga pada kuartal III tahun 2023 itu disumbang oleh Pendapatan usaha perseroan dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02 persen year-on-year (YoY) menjadi 1,72 miliar dolar AS, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar 274,25 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya mencapai 234,91 juta dolar AS.
"Menjelang akhir tahun 2023, kami optimistis fundamental kinerja usaha yang semakin solid pasca-restrukturisasi akan terus berlangsung on the track. Di tengah fase pemulihan sektor aviasi pasca-pandemi, tentunya kami menyadari bahwa langkah pemulihan kinerja perlu dilakukan secara prudent dengan memperhatikan shifting behavior masyarakat dalam bermobilisasi usai pandemi dinyatakan berakhir. Selain itu, isu supply chain di tengah gerakan masif restorasi armada berbagai maskapai global menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam upaya kami memaksimalkan ketersediaan alat produksi," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra yang dikutip, Kamis (2/11/2023).
Irfan menjelaskan, langkah tersebut akan diselaraskan dengan berbagai inisiatif strategis seperti peningkatan kapasitas produksi, di mana sejak pertengahan tahun 2023 Garuda Indonesia mulai merealisasikan proses delivery 5 (lima) armada narrow body secara bertahap.
"Di sisi lain, optimalisasi jaringan penerbangan juga akan terus kami laksanakan melalui peningkatan frekuensi penerbangan pada berbagai rute berkinerja positif. Melalui optimalisasi jaringan penerbangan tersebut, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan rata-rata trafik penerbangan mencapai 5 ribuan penerbangan per bulan pada kuartal III tahun ini. Hal tersebut turut tercermin dalam tingkat utilisasi armada sebesar 9:12 per hari pada periode September 2023 untuk keseluruhan operasional penerbangan," kata Irfan.
Pada Kuartal III-2023, Garuda Indonesia secara Group berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang, tumbuh 36,05 persen dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang, terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44 persen dan 153,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tren positif tersebut turut diperkuat oleh optimisme dari sisi tingkat keterisian pesawat atau Seat Load Factor (SLF), di mana pada periode YTD September 2023 Garuda Indonesia berhasil mencatatkan SLF sebesar 71,02 persen atau 7,72 persen lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 65,93 persen.
Selain itu, dengan komitmen yang tinggi terhadap service excellence, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) dengan capaian 87,8 persen dari total 44.353 keberangkatan pada periode YTD September 2023.
Baca Juga: Penerbangan Pindah ke Bandara Kertajati, AP II Yakin Penumpang Tak Alami Penurunan
Lebih lanjut, tren pertumbuhan bisnis kargo Garuda Indonesia Group juga mulai terlihat melalui catatan angkutan kargo yang mencapai 44.180,27 ribu ton pada periode kurtal III-2023, atau tumbuh sebesar 14,17 persen dibandingkan angkutan kargo pada Kuartal II-2023 yang tercatat sebesar 38.697,83 ribu ton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup