Suara.com - Presiden Joko Widodo telah berada di tampuk kekuasaan selama dua periode terakhir. Kiprahnya di pemerintahan, baik nasional atau internasional, membawa namanya dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun tahukah Anda perjalanan Jokowi dari pertama kali gabung PDIP hingga kini, di penghujung masa jabatannya?
Tentu semua tahu benar bahwa sosok Presiden Joko Widodo sebenarnya berangkat dari kaum pengusaha furnitur yang ada di Solo. Namun perlahan semua berubah saat beliau bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada tahun 2004 lalu.
Jokowi Kader PDIP Sejak 2004
Semua bermula pada tahun 2004, saat dirinya dipinang oleh PDIP. Pada awal masa bergabung, nama Joko Widodo tercatat sebagai salah satu pengurus DPC PDIP area Solo. Di momen ini juga, beliau mengenal FX Hadi Rudyatmo, yang lebih dahulu bergabung dengan PDIP dan masuk di DPC PDIP Solo.
Dalam waktu singkat, Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo diusung oleh PDIP dan PKB untuk maju sebagai calon walikota dan wakil walikota Solo pada tahun 2005. Buah dari kampanye yang gigih, keduanya terpilih sebagai walikota dan wakil walikota dari Solo dengan suara lebih dari 36%.
Kesuksesannya di periode pertama membuat pasangan ini mantap kembali diusung pada periode 2010 - 2015, dan memenangkan suara masyarakat Solo sebesar lebih dari 90%.
Kala itu nama Joko Widodo telah secara resmi tercatat sebagai wakil ketua salah satu bidang di DPD PDIP Jawa Tengah, sehingga secara struktur partai posisinya jauh meningkat dari awal masuknya ke partai ini.
Kiprah politiknya dilanjutkan dengan beranjak ke DKI Jakarta pada tahun 2012, ketika kala itu namanya disuarakan oleh Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto untuk maju dalam kontestasi politik kepala daerah di DKI Jakarta.
Meski harus menempuh jalan terjal, namun akhirnya Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil memenangkan pilkada DKI Jakarta dan resmi menjabat sebagai Gubernur DKI periode 2012 - 2017 bersama BTP.
Baca Juga: Bawa Misi Khusus, Presiden Jokowi Lobi AS Bikin Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Perjalannya sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak sampai selesai, karena pada tahun 2014 namanya resmi muncul dalam pencalonan presiden dan wakil presiden. Kala itu Joko Widodo maju bersama dengan Jusuf Kalla, untuk melawan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Seperti yang Anda pahami, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil memang dengan perolehan suara sebanyak 53,15%. Namanya juga kembali terpilih pada pilpres tahun 2019 lalu, dengan berangkat bersama Ma’ruf Amin.
Penghujung Masa Jabatan
Masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan secara resmi selesai pada 2024 lalu. Sepak terjang keduanya selama 5 tahun belakangan jelas menarik perhatian banyak orang, baik dari sisi pro atau kontra.
Kini di penghujung masa jabatannya, Presiden Joko Widodo justru dikabarkan memiliki pandangan politik berbeda dengan Megawati Soekarnoputri, yang notabene adalah pimpinan tertinggi dari PDIP.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
- 
            
              Bikin Jokowi Tersenyum, Bos Freeport Tambah Saham di Indonesia
 - 
            
              Menantu Jokowi Bobby Nasution Bakal Kembalikan KTA PDIP di Tanggal Cantik: Saya Sudah Koordinasi!
 - 
            
              Mobil Antipeluru Kawal Kunjungan Presiden Jokowi, Biasa Digunakan Pasukan Rahasia AS
 - 
            
              Detik-detik Jokowi Perkenalkan Presiden FIFA ke Prabowo Subianto
 - 
            
              Bawa Misi Khusus, Presiden Jokowi Lobi AS Bikin Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T