Suara.com - Produsen ban Dunlop membantah kabar soal pabrik mereka bangkrut dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan pekerjanya.
Sebelumnya viral di media sosial soal tutupnya pabrik ban di Cikarang, Jawa Barat. Disebutkan pabrik tersebut bernama PT Hung-A Indonesia sebuah perusahaan pembuat ban dengan berbagai merek.
Dalam akun instagram @seputarjabar.id yang dikutip Rabu (17/1/2024) disebutkan bahwa PT Hung-A Indonesia menyatakan tutup produksi, per tanggal 1 Februari 2024, sehingga sekitar 1.500 pekerja terpaksa dirumahkan.
Manajemen Dunlop pun membantah fasilitas pabrik tersebut adalah miliknya.
“PT Hung A bukan produsen dari produk Dunlop,” ungkap pihak Dunlop melalui pesan singkatnya melalui media sosial dikutip Kamis (18/1/2024).
Di Indonesia sendiri, Dunlop telah hadir semenjak tahun 1997 berkat hasil mergernya dengan perusahaan Indonesia yaitu PT. Sumi Rubber Indonesia. Pabriknya yang berada di Cikampek, Jawa Barat, Indonesia itu juga sudah mengekspor ban hasil buatannya ke Amerika Serikat.
Dunlop sendiri adalah sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan produk ban untuk berbagai macam kendaraan. Pertama kali didirikan pada tahun 1985 oleh John Boyd Dunlop di Inggris.
Sekarang mereka memiliki dua buah kantor pusat yang terletak di Fort Dunlop, Birmingham, Inggris dan Buffalo, New York, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga pesaing besar lainnya dalam hal produsen ban, ketiga pesaing mereka itu adalah Bridgestone, Michelin dan Goodyear. Ban yang diproduksi oleh Dunlop kebanyakan digunakan untuk kendaraan seperti mobil, motor dan pesawat terbang.
Sebelumnya - PT Hung-A Indonesia mengumumkan kebangkrutan dan akan menutup fasilitas pabriknya yang berada di Cikarang, Jawa Barat. Produsen ban asal Korea Selatan tersebut bakal resmi tutup pada 1 Februari 2024.
Informasi ini pun viral di media sosial.
Baca Juga: Profil Perusahaan Produsen Ban yang Tutup dan PHK 1.500 Pekerja
Dalam akun instagram @seputarjabar.id yang dikutip Rabu (17/1/2024) disebutkan bahwa PT Hung-A Indonesia menyatakan tutup produksi, per tanggal 1 Februari 2024, sehingga sekitar 1.500 pekerja harus terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Mulai 1 Februari 2024 perusahaan PT Hung-A melakukan penutupan operasional perusahaan sesuai surat keputusan direksi yang nanti akan ditempelkan," kata salah satu perwakilan manajamen dalam video tersebut.
"Semua yang ada disini semua termasuk saya akan terdampak PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Dan mulai hari ini semua karyawan dirumahkan," tambah dia.
Dalam rekaman video yang beredar, tampak karyawan PT Hung-A berdiri mendengarkan pengumuman perwakilan managemen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari