Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menerapkan strategi efisiensi dan penghematan energi di semua aset properti melalui inisiatif pemeliharaan aset dan praktik berkelanjutan.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa LPKR telah menerapkan berbagai inisiatif energi untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus menghasilkan penghematan pengeluaran biaya.
"LPKR juga terus menguji inisiatif dan solusi baru melalui program percontohan. Apabila terbukti berhasil, LPKR akan menerapkannya di seluruh portofolio aset. Pendekatan ini memungkinkan LPKR untuk tetap fleksibel terhadap perubahan kondisi operasional dan kemajuan teknologi," kata John ditulis Selasa (23/1/2024).
Di samping itu, LPKR juga melanjutkan upaya mengejar sertifikasi bangunan hijau untuk aset baru atau aset yang ditingkatkan dengan menggabungkan teknologi dan praktik hemat energi.
Melalui penghijauan gedung, perseroan bertujuan untuk mengubah pengelolaan aset secara holistik guna meningkatkan penggunaan energi serta pengelolaan air dan limbah.
LPKR pun mendorong unit bisnis dalam mengoptimalkan kinerja energi pada operasi mereka melalui peningkatan aset dan penggantian sistem bangunan lama, seperti penerangan, pendingin, dan pemanas air.
Hasilnya, LPKR sukses mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan sebanyak 60% dan lebih dari 30% untuk inisiatif pengoptimalan sistem pendingin karena peningkatan kinerja energi.
Selain inisiatif pemeliharaan aset yang berperan penting dalam penghematan energi, perseroan juga menerapkan serangkaian praktik berkelanjutan untuk mempromosikan konservasi energi di properti LPKR.
Manajemen gedung dan tim operasional LPKR memantau dengan cermat pengaturan energi dan kinerja sistem operasional, termasuk dengan menganalisis penggunaan utilitas secara rutin untuk memastikan bahwa konsumsi energi tetap berada dalam parameter yang diinginkan.
Baca Juga: Gibran, Cak Imin dan Mahfud MD Saling Beradu Gagasan di Debat Cawapres Kedua
Di luar kendali operasional langsung, LPKR pun mendorong penyewa dan pengunjung untuk menerapkan praktik berkelanjutan.
LPKR sendiri menargetkan pengurangan 35% intensitas emisi bangunan pada tahun 2035 dari baseline tahun 2019. LPKR juga telah menetapkan target pencapaian pengurangan intensitas emisi bangunan sebesar 15% pada 2030.
"Melalui target yang ditetapkan, LPKR berkomitmen untuk mendukung upaya pengurangan emisi global dan transisi menuju masa depan yang berkelanjutan." pungkas John.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!