Suara.com - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan, banyak ritel tidak menambah stok persediaan beras premium karena suplai beras premium di pasar ritel modern mengalami kenaikan harga hingga melampaui harga eceran tertinggi (HET). Namun demikian, Zulkifli mengatakan masih ada juga ritel yang tetap menjual beras di atas HET.
“Memang suplai untuk premium harganya sudah naik jadi sebagian ritel modern tidak ambil karena belinya sudah di atas HET. Tetapi masih ada sebagian ritel tetap ambil jualnya di atas HET,” ujar Zulkifli saat kunjungannya di salah satu pusat perbelanjaan Transmart Mall Kota Kasablanka, di Jakarta.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut penyebab kenaikan harga tersebut untuk mencari solusi yang tepat.
Sebagai upaya penanggulangan, kata Zulkifli lagi, pemerintah memutuskan untuk mempercepat distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog.
“Pemerintah mengambil solusi mempercepat beras SPHP dari Bulog. Tadi kita lihat SPHP kan. Itu harganya tentu harga subsidi, dijualnya yang 5 kg itu Rp54.000, sudah ada untung dalam itu,” ujar Zulkifli, seperti yang dikutip Suara.com dari Antara pada Selasa (20/2/2024).
Namun, Zulkifli juga menyatakan bahwa penjualan beras SPHP mengalami lonjakan yang signifikan karena adanya kenaikan harga beras premium. Ini mengakibatkan cepat habisnya stok beras SPHP di pasar.
Sebagai solusi, Zulkifli menyampaikan rencana untuk menggelar rapat koordinasi guna menambah pasokan beras SPHP sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik.
Pemerintah sedang berusaha memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang momen Ramadhan dan Idul Fitri atau Lebaran.
“Lebaran kan sudah dekat, jadi kami minta supaya sembilan bahan pokok bisa tersedia,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Pak Mendag Zulhas Kenapa Harga Bahan Pokok Naik Setelah Pemilu? Ini Jawabannya
Menurut dia, pemerintah berusaha memastikan ketersediaan sembako untuk mencegah terjadinya lonjakan inflasi.
Terlebih, sebentar lagi akan dilaksanakan survei ekonomi nasional, sehingga barang-barang harus tersedia dan terkendali.
Berita Terkait
-
Harga Beras dan Cabai Naik Gila-gilaan, Hari Ini Sentuh Rekor Tertinggi
-
Bagikan Beras di Tangerang Selatan, Presiden Jokowi: Bantuan Pangan Bulog Jadi Solusi Hadapi Kenaikan Harga
-
Harga Beras Premium Tinggi, Mendag Zulhas: Beralih ke Beras Bulog Saja
-
Menggila, Harga Beras Semakin Melambung Tinggi
-
Pak Mendag Zulhas Kenapa Harga Bahan Pokok Naik Setelah Pemilu? Ini Jawabannya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM