Suara.com - Lembaga pemeringkat kredit asing asal Amerika Serikat (AS) Fitch Ratings menyebut bakal ada peningkatan risiko fiskal secara jangka menengah yang bakal dialami Indonesia dari program makan siang gratis Prabowo Subianto.
Program makan siang gratis dan pemberian susu adalah janji kampanye Prabowo-Gibran. Saat ini pasangan tersebut unggul telak dalam Real Count KPU hingga memperoleh 58% suara.
"Kami yakin risiko fiskal jangka menengah telah meningkat, mengingat beberapa janji kampanye Prabowo, termasuk program makan siang dan susu gratis di sekolah yang dapat menghabiskan biaya sekitar 2% PDB setiap tahunnya, menurut timnya," sebut laporan Fitch Ratings yang dikutip Kamis (22/2/2024)
Menurut lembaga tersebut kebijakan ekonomi Indonesia kemungkinan besar tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, namun ketidakpastian seputar kebijakan fiskal jangka menengah telah meningkat, menurut Fitch Ratings.
"Kemungkinan akan ada lebih banyak kejelasan mengenai kebijakan fiskal pemerintahan berikutnya setelah mulai menjabat pada bulan Oktober," tambah laporan tersebut.
Menteri Pertahanan Prabowo telah mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden yang diadakan pada tanggal 14 Februari setelah ‘penghitungan cepat’ tidak resmi menunjukkan bahwa ia memperoleh lebih dari 50% suara.
Jika hal ini benar, hasil ini akan menghindari perlunya pemilihan putaran kedua pada bulan Juni dan mengurangi ketidakpastian politik jangka pendek. Namun, lawan utama Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, mengatakan mereka akan menunggu hasil resmi, yang mungkin memerlukan waktu beberapa minggu untuk dikonfirmasi, sebelum mengakui kekalahan.
"Kami mengantisipasi bahwa Prabowo akan tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan ibu kota baru, dan mempertahankan upaya pemerintah saat ini untuk mendukung hilirisasi komoditas dan memperluas manufaktur baterai dan kendaraan listrik," tulis laporan tersebut.
Fitch pun memperkirakan pertumbuhan PDB riil akan tetap sekitar atau sedikit di atas 5% pada tahun ini dan tahun depan, yang akan sejalan dengan kondisi sebelum pandemi.
Baca Juga: ICW: Sebuah Ironi Ketika Dianggap Curang Tapi KPU Masih Enggan Buka Anggaran Sirekap
Tak hanya itu lembaga tersebut juga memperkirakan kebijakan moneter dan fiskal akan tetap mendukung stabilitas makroekonomi, setidaknya selama sisa tahun ini.
Pernyataan Prabowo bahwa Indonesia dapat mempertahankan rasio utang pemerintah/PDB yang jauh lebih tinggi juga menunjukkan adanya risiko terhadap proyeksi fiskal dasar kami. Namun, ia juga menyerukan agar Indonesia meningkatkan tingkat pendapatan pemerintah terhadap PDB secara signifikan.
"Skenario dasar kami adalah utang pemerintah Indonesia akan terus menurun secara bertahap. Hal ini mengasumsikan bahwa akan ada dukungan luas di seluruh parlemen baru terhadap kebijakan fiskal yang hati-hati dan defisit fiskal di bawah 3% PDB," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI