Adhi berharap kelak proyek-proyek tersebut bisa menjadi bisnis yang dikelola oleh para mahasiswa.
“Penting bagi para mahasiswa untuk bisa mendapatkan penghasilan sedini mungkin. Ini akan membuat mereka siap menghadapi gejolak ketidakpastian ekonomi sebagaimana kita alami semasa pandemi Covid-19,” katanya.
Pada ekspo kali ini, kelayakan bisnis dari proyek-proyek itu dinilai langsung oleh para juri independen yang hadir dalam ajang tersebut.
Dorong Lahirnya Bibit Startup
Dalam pada ajang itu, Koordinator ES di Presuniv Yunita Ismail memaparkan perkembangan kegiatan eksebisi yang dilakukan oleh mahasiswa.
“Sejak mulai diadakan pada tahun 2022, jumlah bibit startup terus meningkat. Pada tahun pertama, ada 173 bibit startup yang mendaftarkan diri untuk mengikuti ajang Business Project Exhibition. Lalu, pada tahun kedua jumlah pendaftar meningkat menjadi 216 bibit startup. Selama tahun 2024 ini, jumlah startup yang mendaftarkan diri menjadi 253. Ini jumlah yang tidak sedikit,” kata Yunita, ketika menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ekspo tersebut.
Bibit-bibit startup yang mendaftar sebagian di antaranya juga didirikan oleh ratusan mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv. Seluruh bibit startup tersebut, lanjut Yunita, terbagi dalam lima kategori bidang bisnis, yakni food and beverage, services, merchandise, application, dan technology.
Kata Yunita lagi, peningkatan jumlah bibit startup yang mendaftar merupakan sesuatu yang patut dibanggakan.
“Apalagi peserta yang ikut serta dalam kompetisi ini tidak hanya mahasiswa Presuniv, tetapi juga dari luar,” ungkapnya.
Baca Juga: Perluas Negara Pengiriman Pekerja Migran, Startup Gapai Raih Suntikan Dana Rp 16 Miliar
Pada tahun ini, selain ajang business exhibition, mata kuliah ES juga mengadakan lomba Story Telling.
“Sekarang ini kemampuan mengemas dan menyampaikannya dalam bentuk cerita menjadi sangat penting bagi dunia bisnis. Maka, mahasiswa Presuniv perlu memiliki kemampuan tersebut,” ucap Yunita.
Sementara, Ida Farida menyambut baik kegiatan The 3rd ES Expo: Business Project Exhibition yang diselenggarakan untuk Presuniv.
“Ajang semacam ini sangat penting untuk mencetak pengusaha-pengusaha muda, terutama yang lahir dari lingkungan kampus,” katanya.
Ida memaparkan bahwa saat ini di Kabupaten Bekasi ada 125.000-an pebisnis UMKM yang terdaftar, tetapi yang aktif hanya 15.000-an. Mereka tersebar di 23 kecamatan yang ada di Bekasi. Sebagian dari bisnis tersebut, ungkap Ida, mampu bahkan merambah pasar ke mancanegara.
“UMKM sudah bisa ikut memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi, termasu menciptakan banyak lapangan kerja,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD