Suara.com - Direktur Utama PT Indofarma, Yeliandriani menjadi sorotan publik usai perusahaannya kedapatan pinjaman online atas nama karyawan pada 2022 lalu. Namun dirinya mengaku bila pinjaman itu sudah terbayar lunas.
Adapun Direktur PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya sekaligus bos Holding BUMN Farmasi menuturkan bila PT Indofarma mendapat kerugian mencapai Rp1,26 miliar gegara pinjol.
Lantas bagaimana sepak terjang Yeliandriani dalam memimpin perusahaan farmasi Indofarma?
Perempuan kelahiran 1964 itu, menamatkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Akuntasi Negara pada 1987. Kemudian pada 1997, dia mendapat gelar Sarjana di STIE Swadaya Jakarta.
Karir pertama Yeliandriani adalah sebagai auditor di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Selama di sana, dia mendapat banyak penghargaan individu. Mulai dari Satyalancana Karya Satya pada tahun 1997, 2007, dan 2017.
Kemudian berpindah pekerjaan sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal pada 2016 di PT Berdikari. Kemudian dua tahun selanjutnya dia menjadi Direktur Keuangan dan SDM di perusahaan tersebut.
Lalu pada Januari 2024, Yeliandriani diangkat menjadi Direktur Utama PT Indofarma, ketika perusahaan BUMN itu merombak jajaran direksi.
Berdasarkan LHKPN, kekayaan Yeliandriani pada 2022 melaporkan sebanyak Rp22,2 miliar. Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan, harta bergerak, surat berharga, kas dan setara kas.
Lebih rincinya, tanah dan bangunan bernilai Rp11,5 miliar. Sedangkan harta bergerak Rp 57 juta, surat berharga Rp2,9 miliar, kas dan setara kas Rp7,1 miliar. Adapun kendaraan milik Yeliandriani berjenis mobil Fortuner TRD Sportivo tahun 2020 seharga Rp 519,8 juta.
Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Djagad Prakasa Dwialam Jadi Direktur Utama Kimia Farma Gantikan David Utama
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah