Suara.com - Penyaluran bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) oleh Perum Bulog telah menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan ketahanan pangan, termasuk berkontribusi terhadap stabilisasi harga beras di Indonesia.
Kebutuhan beras untuk konsumsi rumah tangga Indonesia mencapai 22,64 juta ton/tahun dan konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mencapai 81,23 kilogram/kapita/tahun, menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Tito Pranolo, Pakar Pangan Indonesia mengatakan, ada dua manfaat dari distribusi bantuan pangan beras oleh Perum Bulog yang terlihat jelas.
"Manfaat pertama, stabilisasi harga beras. Tidak terjadi volatilitas tinggi pada harga beras, seiring dengan adanya bantuan pangan. Hal ini sesuai dengan hukum supply demand. Kedua, kelompok masyarakat yang paling membutuhkan bisa mendapatkan akses pangan untuk mencukupi kebutuhan hariannya," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, beras sebagai komponen pangan yang paling mempengaruhi garis kemiskinan. Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin mencapai 25,9 juta orang, atau sekitar 9,36%, yang mana 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan pangan berupa beras.
“Beras itu komoditas politik dalam arti pemerintah menaruh perhatian yang sangat besar terhadapnya, sampai mengeluarkan anggaran yang besar untuk bantuan pangan dari APBN serta merupakan suatu keputusan politik pemerintah bersama DPR. Kalau beras tidak tersedia, rakyat bisa sangat gelisah,” ucap Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog.
Bantuan beras per bulan sebanyak 10 Kilogram per KPM dapat membantu masyarakat rentan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok bulanannya. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi pengentasan kemiskinan dari Esther Duflo dan Abhijit Banerjee, penerima Hadiah Nobel Ilmu Ekonomi pada tahun 2019, bahwa memberikan bantuan kepada orang miskin secara tepat sasaran, bisa memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian suatu negara.
“Bantuan beras 10 kilogram sangat membantu kebutuhan pangan pokok bulanan keluarga saya. Kurang lebih habis dalam waktu 3 minggu juga kualitas berasnya bagus, tidak seperti apa yang diragukan oleh beberapa orang,” ucap Asteria, 73 tahun, salah satu penerima manfaat bantuan beras di daerah Grogol, Jakarta Barat.
Bantuan pangan berupa beras yang sudah empat kali dilaksanakan di tahun 2024 ini, akan diperpanjang oleh pemerintah sampai dengan akhir tahun 2024. Mulai Juni hingga akhir tahun nanti, jadwal penyaluran bansos beras dilakukan per dua bulan sekali.
Baca Juga: Petani Jagung Menangis Karena Harga Murah, Begini Respon Bulog Hingga Bapanas
“Ketika bantuan pangan tiba tepat waktu, masyarakat dapat mengakses kebutuhan dasar mereka tanpa harus menghadapi ketidakpastian atau penundaan yang bisa mengganggu pola konsumsi. Dengan bantuan pangan yang konsisten, masyarakat dapat merencanakan konsumsi mereka dengan lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan," kata Bustanul Arifin, Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian (Perhepi).
Segala upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas distribusi bantuan pangan dan diharapkan Program Cadangan Pangan Pemerintah ini bisa terus memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
”Kelompok masyarakat miskin sudah tidak perlu sibuk lagi cari beras. Karena sudah disediakan 10 kg per bulan oleh pemerintah. Walaupun mungkin untuk beberapa keluarga jumlah bantuan beras itu belum mencukupi kebutuhan bulanannya, tapi setidaknya sebagian dari kebutuhan, sudah dipenuhi oleh pemerintah. Jadi mereka bisa hidup lebih tenang,” tutup Bayu.
Berita Terkait
-
Srikandi Perum Bulog Dianugerahi Indonesia Inspiring Women Award 2024
-
Bantuan Pangan yang Dilakukan Bulog Berdampak Positif Bagi Ketahanan Pangan
-
Perum Bulog Menjamin dan Memastikan Rantai Pasok Beras untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
-
Perum Bulog Mengembangkan Keunggulan Kompetitif Rantai Pasok Beras melalui Rencana Investasi Strategis di Kamboja
-
Bulog Siap Tindaklanjuti Arahan Pemerintah terkait Peningkatan Kerjasama Pangan dengan Kamboja
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
OJK: Paylater Hanya Boleh Ada di Bank dan Multifinance
-
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas
-
Dikeluhkan Petani, Pemerintah Langsung Pangkas Regulasi dan Turunkan HET Pupuk 20 Persen
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU