Suara.com - Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) siap melakukan edukasi secara bertahap terkait besaran persentase dalam Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
“Masih ada kesalahpahaman oleh sebagian besar masyarakat, tidak sesederhana itu, dan harus diluruskan,” ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudjo Nugroho sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Heru memberikan contoh skema perhitungan tabungan peserta yang diambil sebesar 3 persen dari penghasilan Rp4 juta, sehingga menjadi Rp120 ribu per bulan.
Namun, angka Rp120 ribu tersebut tidak bisa begitu saja dihitung dengan cara sederhana, yakni mengalikan nilai Rp120 ribu dengan jumlah bulan dalam satu tahun, kemudian dikalikan dengan tahun berjalan.
“Jika menggunakan perhitungan matematika sederhana, nilai tabungan Rp120 ribu per bulan tersebut dalam jangka waktu 20 tahun hanya akan menghasilkan akumulasi tabungan sebesar Rp28,8 juta. Jumlah ini jelas tidak cukup untuk membeli rumah, namun tabungan ini dimaksudkan untuk memastikan peserta mendapatkan fasilitas pembiayaan rumah jangka panjang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tabungan tersebut menjadi salah satu syarat kelayakan peserta dalam mengajukan bantuan pembiayaan rumah Tapera.
Apabila peserta dinilai memenuhi syarat setelah menabung secara rutin tiap bulan selama satu tahun, maka persyaratan dan proses pengajuan ke pihak perbankan akan menjadi lebih mudah karena peserta dianggap mampu menyisihkan penghasilan setiap bulan.
Peran Pemerintah
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah berperan dalam pembiayaan perumahan dengan menekan nilai angsuran bulanan menggunakan suku bunga flat 5 persen hingga lunas, serta memberikan manfaat pengembalian pokok tabungan peserta beserta imbal hasil yang diterima.
Ia mencontohkan, jika harga rumah tapak senilai Rp175 juta dengan uang muka 1 persen, maka beban angsuran yang harus dibayar peserta dalam waktu 20 tahun dengan suku bunga flat 5 persen adalah Rp1.143.373, ditambah dengan tabungan bulanan sebesar Rp120.000 menjadi total Rp1.263.373.
Perhitungan ini, lanjutnya, jauh lebih murah dibandingkan menggunakan skema KPR komersial dengan suku bunga di atas 10 persen yang bersifat floating.
“Di akhir pelunasan Rumah Tapera pada 20 tahun mendatang nantinya peserta juga akan memperoleh pengembalian tabungan senilai Rp28.800.000 ditambah imbal hasil dengan estimasi sebesar 4 persen per tahun, maka peserta akan memperoleh tambahan sebesar Rp12.799.721. Besaran nilai estimasi 4 persen tersebut di atas bunga tabungan atau setara dengan deposito bank Himbara (counter rate),” imbuhnya, dikutip dari Antara.
Selain itu, ujarnya lagi, dana pengelolaan tabungan peserta adalah terpisah dari dana penyaluran manfaat pembiayaan perumahan. Adapun nominal tabungan para peserta tidak diganggu gugat, justru memperoleh manfaat dari pengembangan tabungan.
Saat ini, BP Tapera secara paralel menunggu ketetapan pemerintah terkait pelaksanaan Tapera kepada masyarakat luas, masih terdapat banyak kemungkinan pengembangan skema yang lebih dapat diterima oleh masyarakat, terutama dari pihak pekerja maupun pemberi kerja yang merupakan bagian dari peserta.
Berita Terkait
-
Irfan Setiaputra Pasang Badan Soal Potong Gaji dan PHK Karyawan Garuda
-
Laba Terbang Tinggi, CEO Singapura Airlines Kantongi Gaji dan Bonus Rp98 Miliar
-
Dear Pensiunan ASN! Buru-buru Cek Link Ini Jangan Telat, Gaji Bulan Juli 2024 Cair
-
Perbandingan Gaji Pelatih 4 Tim Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Setara Pelatih Jepang
-
Ayu Ting Ting Tekankan Putus dengan Muhammad Fardana Bukan karena Masalah Ekonomi, Intip Lagi Gaji Sang Mantan Tunangan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.612, Dipengaruhi Sanksi AS ke Rusia dan Sentimen Utang Domestik
-
IHSG Dibuka Menguat Tapi Langsung Putar Haluan Melemah Pagi Ini
-
R&I Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia di BBB+, Bukti Ekonomi Tangguh di Tengah Gejolak Global
-
Emas Antam Lebih Murah Rp 15.000, Berikut Daftar Harganya
-
Pengamat Energi Nilai Implementasi 'Co-Firing' untuk Transisi PLTU Secara Bertahap
-
Pemerintah Klaim Petani Bisa Cuan Gara-gara Program BBM E10
-
Rincian PMK No 72 Tahun 2025, Insentif Pajak untuk 5 Industri dan Pariwisata
-
IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa