Selanjutnya GELIMANG BUANA yang berfokus pada perlindungan dan rehabilitasi hutan mangrove yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, melindungi garis pantai dari abrasi dan menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut. Namun, keberadaan mangrove di periran Bontang seringkali terancam oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar dan alih fungsi lahan.
Melalui subprogram ini, Pupuk Kaltim melakukan penanaman mangrove di pesisir yang mengalami degradasi secara bertahap, melibatkan masyarakat untuk penanaman dan perawatan mangrove untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sedangkan subprogram INTAN KARANG, menjadi gagasan inovatif yang berfokus pada pengolahan limbah cangkang rajungan menjadi produk bernilai tambah yaitu kitosan. Melalui inovasi ini, Pupuk Kaltim tidak hanya mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
"Awal program ini digagas karena banyaknya limbah cangkang rajungan yang dibuang kembali oleh masyarakat ke laut, sehingga membentuk sedimentasi yang jika dibiarkan akan menyebabkan pendangkalan. Makanya dari pada terbuang, limbah itu diolah menjadi kitosan sebagai bentuk nilai tambah bagi masyarakat," lanjut Sugeng.
Proses pengolahan cangkang rajungan menjadi kitosan menggunakan teknologi modern dan tenaga ahli, dengan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat mulai tahap pengumpulan hingga pengolahan. Dari hal itu, masyarakat pun mendapatkan manfaat langsung dari program ini melalui peningkatan keterampilan dan pendapatan.
Untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program, Pupuk Kaltim juga bekerja sama dengan berbagai lembaga dan Universitas, guna melakukan penelitian dan pengembangan terkait teknologi pengolahan kitosan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi, serta membuka peluang baru dalam pemanfaatan kitosan.
"Melalui program UREA, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian ekosistem perairan dan pemberdayaan. Subprogram yang dirancang pun sengaja diperluas untuk memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat dalam mendorong pencapaian SDGs," tambah Sugeng.
CEO BUMN Track SH Sutarto, mengungkapkan ajang ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi bagi BUMN dan Anak Perusahaan BUMN yang telah menjalankan best practice yang in-line dengan empat pilar SDG’s.
Diantaranya Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, serta Hukum dan Tata Kelola. Melalui empat pilar tersebut, BUMN diharap memberikan kontribusi yang substansial dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Komitmen Jalankan Program TJSL Secara Optimal Guna Mencapai Indikator SDGs
"TJSL & CSR Award bukan hanya sebuah penghargaan atas kepedulian BUMN, tetapi juga wujud komitmen nyata serta tanggung jawab BUMN untuk membangun negeri yang lebih baik, melalui kontribusi sosial dan lingkungan," ucap Sutarto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi