Suara.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali berhasil mempertahankan penghargaan Proper Daerah (Properda) peringkat Emas yang ke-9 dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Penghargaan diterima Direktur Operasi Pupuk Kaltim F Purwanto, dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
Diungkapkan F Purwanto, penghargaan ini merupakan wujud konsistensi Pupuk Kaltim mengimplementasikan tata kelola lingkungan, yang diselaraskan dengan pemberdayaan masyarakat dalam aktivitas industri secara berkelanjutan. Hal itu menjadi salah satu fokus Pupuk Kaltim, yang disikapi melalui kebijakan dan program strategis dengan berbagai peningkatan serta perbaikan setiap tahun.
Dimana inovasi yang digagas dan dikembangkan merujuk pada implementasi industri berbasis lingkungan yang sejalan dengan prinsip industri hijau, sebagai bagian dari komitmen prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang dikedepankan Pupuk Kaltim terkait aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
"Atas dasar itu Pupuk Kaltim pun menerima Sertifikat Standar Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI, menyusul pengakuan secara nasional dengan diraihnya level 5 penghargaan industri hijau sejak 2010," ujar F Purwanto, ditulis Jumat (21/6/2024).
Tema “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan” pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, juga dinilai selaras dengan upaya Pupuk Kaltim dalam menyikapi persoalan lingkungan khususnya di Kota Bontang dan Kalimantan Timur. Langkah ini dilaksanakan secara kontinyu melalui edukasi maupun turun langsung dalam aksi penyelamatan lingkungan di berbagai kawasan.
Terlebih Pupuk Kaltim berkomitmen untuk selalu memperhatikan proses bisnis sesuai dengan aspek tata kelola lingkungan secara berkelanjutan, serta meningkatkan kontribusi pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang.
"Langkah ini pun sebagai upaya Perusahaan memperkuat posisi sebagai pelopor transformasi hijau industri pupuk dan petrokimia di Indonesia," tandas Purwanto.
Dijelaskannya, sesuai roadmap kinerja keberlanjutan, Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030, sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi menuju realisasi Net Zero Emission tahun 2060.
Baca Juga: Jalankan Bisnis Sesuai Regulasi, Pupuk Kaltim Boyong Dua Penghargaan IRCA 2024
Hal ini tidak hanya diwujudkan melalui program bersama stakeholder dan masyarakat, tapi juga melibatkan karyawan melalui gagasan Community Forest. Inisiatif ini pun bagian dari kerangka ESG Pupuk Katim di etape pertama yang berfokus pada pencapaian ekonomi sirkuler dan offset carbon.
Selain Community Forest, Pupuk Kaltim juga memulai penggunaan motor dan mobil listrik untuk aktivitas operasional, PLTS Atap di area perkantoran hingga revamping pabrik tertua.
"Sementara di etape kedua, Pupuk Kaltim akan mendorong low carbon sourcing dan carbon capture storage, yang dikemas dalam pengembangan teknologi serta inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan," lanjut Purwanto.
Sejalan dengan itu Pupuk Kaltim juga melakukan penghematan energi, pengurangan emisi konvensional dan gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3), serta limbah padat Non B3 yang tidak hanya terbatas di lingkungan dan area pabrik.
Perusahaan secara aktif juga mendorong kontribusi terhadap keanekaragaman hayati dan konservasi ekosistem perairan setiap tahun, hingga fokus pada penanganan persoalan sampah khususnya plastik dengan berbagai inovasi terbaru.
Sementara untuk meningkatkan fokus terhadap kemandirian masyarakat, Pupuk Kaltim juga mengangkat nilai budaya kearifan lokal, sebagai ciri khas dari keterpaduan sistem perekonomian kemasyarakatan berbasis People, Planet, Prosperity, Peace and Partnership (5P) yang sejalan dengan misi serta sasaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal