Suara.com - BPJS Kesehatan kembali berhasil meraih dua penghargaan bergengsi pada ajang The Asian Technology Excellence Awards 2024, Kamis (5/9/2024). Pencapaian yang didapat ini membuktikan BPJS Kesehatan terus memanfaatkan teknologi dalam mengoptimalkan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penghargaan pertama yang diterima adalah Indonesia Technology Excellence Award for Information Management - Healthcare for i-Care JKN - Indonesia's National Health Insurance Program Electronic Health Record Retrieval System.
Penghargaan ini diberikan atas pengembangan i-Care JKN, yang dinilai berhasil dalam memudahkan pelayanan kesehatan bagi para tenaga medis memberikan pelayanan yang mudah dan cepat berdasarkan riwayat pelayanan kesehatan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Melalui i-Care JKN, tenaga medis dapat mengakses informasi kesehatan secara real-time, membantu mereka dalam merencanakan dan memberikan pengobatan yang lebih tepat dan efisien.
"Penghargaan ini membuktikan bahwa sistem informasi jaminan kesehatan kami tidak hanya efektif, tetapi juga berstandar internasional. i-Care JKN memungkinkan tenaga medis untuk memperoleh data yang akurat dan terkini, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan medis yang nantinya diberikan kepada peserta JKN," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti yang juga didampingi oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan.
Selain dokter, peserta JKN juga dapat langsung mengakses i-Care JKN melalui Aplikasi Mobile JKN. Dengan demikian, peserta JKN dapat dengan mudah melihat riwayat pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun lanjutan. Harapannya dengan beragam inovasi berbasis digital yang dihadirkan bisa menciptakan pelayanan yang makin mudah, cepat dan semua setara.
“Selain manfaat bagi tenaga medis, i-Care JKN juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar dokter, terutama ketika pasien diarahkan ke dokter atau spesialis lain. Aplikasi ini akan berinteraksi dengan aplikasi P-Care dan SIM RS melalui skema bridging sehingga memungkinkan pertukaran informasi yang lebih lancar antar berbagai penyedia layanan kesehatan,” tambah Ghufron.
Penghargaan kedua yang didapat BPJS Kesehatan adalah Indonesia's Technology Excellence Award for Mobile - Healthcare for FIT with Mobile JKN and Teleconsulting with Mobile JKN Healthcare, yang diberikan atas inovasi Mobile JKN. Aplikasi ini dirancang untuk mendukung layanan kesehatan berbasis digital dengan berbagai macam fitur layanan yang bisa diakses oleh peserta, termasuk salah satunya konsultasi jarak jauh.
Menurutnya, dengan adanya layanan konsultasi jarak jauh di dalam aplikasi Mobile JKN, peserta yang memiliki keterbatasan akses untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan bisa memanfaatkan fitur ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan hanya dengan genggaman.
"Aplikasi Mobile JKN menjadi salah satu contoh bagaimana teknologi dapat mempermudah akses ke layanan kesehatan. Dengan adanya aplikasi ini, peserta JKN dapat mendapatkan layanan kesehatan yang mudah, salah satunya konsultasi kesehatan tanpa terikat tempat dan waktu," tambah Ghufron.
Baca Juga: Dukung Ciptakan Masyarakat Sehat, BPJS Kesehatan Hadirkan Taman INISIATIF
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan layanan kesehatan yang mudah dan cepat, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus mengembangkan Aplikasi Mobile JKN agar bisa memenuhi ekspektasi kebutuhan masyarakat.
Ia yakin, dengan beragam inovasi yang dihadirkan, salah satunya Aplikasi Mobile JKN dapat menjadi kunci dalam upaya transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
"Kedua penghargaan ini bukan hanya menjadi bukti BPJS Kesehatan yang telah mengimplementasikan teknologi, tetapi juga menegaskan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan jaminan kesehatan di Indonesia. Melalui inovasi ini, BPJS Kesehatan berusaha untuk menjawab tantangan dalam memastikan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh peserta JKN," tambah Ghufron.
Ajang penghargaan ini diinisiasi oleh The Asian Business Review dan diikuti oleh beberapa institusi/perusahaan di wilayah Asia Pasifik.
Berita Terkait
-
Pelindo Dukung Digitalisasi Pendidikan di 64 Sekolah
-
Kisruh E-Materai untuk Pendaftaran CPNS 2024, Bukti Indonesia Tak Siap dengan Digitalisasi
-
Dinilai Berhasil Implementasikan Semangat R.A Kartini, Humas Pegadaian Raih Penghargaan Kartini Sahabat Humas Indonesia
-
Globalisasi dan E-commerce Buka Peluang Bisnis yang Luas Bagi UMKM RI
-
Syarat Membuat SKCK Terbaru 2024, Kini Wajib Lampirkan BPJS Kesehatan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga