Suara.com - PT Arutmin Indonesia (Arutmin), sebagai unit usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), menunjukkan komitmennya di bidang kesehatan dengan menggelar beberapa aksi kemanusiaan, seperti donor darah di Tambang Asamasam dan bakti sosial di Tambang Senakin.
Kegiatan donor darah merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang rutin dilaksanakan Arutmin Tambang Asamasam dan mitra kerja setiap tahunnya sebagai upaya untuk mendukung ketersediaan stok darah di Kabupaten Tanah Laut.
Seratus lima (105) pendonor berhasil dilibatkan bersama dengan mitra kerja yang tergabung dalam Asamasam Community Development Committee (ACDC), yang terdiri dari PT Darma Henwa, PT Transcoal Pacific, PT Mitratama Perkasa, PT Laz Coal Mandiri, PT Geoservices, PT Abadi Raya Commerce, PT Global Arrow, dan KJ Wahana Murni.
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tanah Laut dan UPT Puskesmas Asamasam, kegiatan ini menjadi bentuk nyata solidaritas dan tanggung jawab sosial dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tambang Asamasam.
Antusiasme para pendonor, yang terdiri dari masyarakat sekitar, karyawan perusahaan, hingga tenaga kesehatan, mencerminkan kesadaran akan pentingnya aksi kemanusiaan ini.
Kepala Teknik Tambang Arutmin Tambang Asamasam, Novriyadi mengatakan, kegiatan donor darah ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan medis dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, namun juga memperlihatkan sinergi yang kuat antara perusahaan, masyarakat, dan instansi kesehatan setempat,” ujarnya.
"Kegiatan donor darah ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan medis dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, namun juga memperlihatkan sinergi yang kuat antara perusahaan, masyarakat, dan instansi kesehatan setempat,” ujarnya, dalam keterangannya, Selasa (1/10/2024).
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Arutmin dan mitra kerja menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan akses kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Bakti sosial ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan yang serupa.
Sementara itu, bertempat di lokasi berbeda, Tambang Senakin, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kotabaru bekerja sama dengan Arutmin menggelar bakti sosial di Puskesmas Tamianggeronggang, Desa Tamiang Bakung, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan dengan tema "Berkhidmat Sehatkan Masyarakat.”
Baca Juga: Arutmin Komitmen Jaga Lingkungan dan Ekosistem Tempat Operasi Tambang
Ratusan masyarakat mendatangi Puskesmas Tamianggeronggang untuk mendapat pelayanan kesehatan gratis dari dokter spesialis dan dokter umum. Beberapa kegiatan dilaksanakan dalam bakti sosial ini, di antaranya senam massal, penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh dokter spesialis, pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum, pelayanan spesialistik dari beberapa dokter spesialis, kemudian secara paralel juga dilakukan donor darah.
Terdapat 37 dokter berpartisipasi dalam bakti sosial ini, yang terdiri dari 23 dokter umum dan 14 orang dokter spesialis. Adapun dokter spesialis yang hadir, yakni penyakit dalam, mata, neurologi, patologi anatomi, klinik laboratorium, anastesi, kandungan, obstetri dan ginekologi, anak, gizi klinik, dan jiwa.
Supervisor EA Arutmin Tambang Senakin, Syamsir Alam mengapresiasi niat baik dari IDI Kotabaru dalam melakukan bakti sosial di wilayah area sekitar Tambang Senakin Arutmin. Bidang kesehatan merupakan salah satu program prioritas untuk menjaga nilai keberlanjutan yang menjadi fondasi dan budaya Arutmin untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
“Kami sangat mengapresiasi niat baik dari IDI Kotabaru dalam melakukan bakti sosial di wilayah area sekitar Tambang Senakin Arutmin," ujarnya.
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) bersama seluruh unit usahanya, termasuk Arutmin, mengambil langkah-langkah transformatif dan konkret untuk mendukung pencapaian agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), baik dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pencapaian dan dampak positif dapat terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.
Strategi keberlanjutan digunakan sebagai panduan dalam menjalankan operasional secara berkelanjutan serta menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang. Salah satu bidang TPB yang menjadi perhatian penting adalah kehidupan sehat dan sejahtera, menggalakkan hidup sehat, dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan