Suara.com - Indonesia selaku negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia menyimpan potensi besar untuk pengembangan keuangan syariah. Produk asuransi syariah juga terus mengalami pertumbuhan sejak peluncurannya.
OJK melaporkan aset asuransi jiwa syariah berkontribusi sebesar 5,6 persen terhadap total asuransi jiwa secara umum pada 2022. Sedangkan, asuransi umum syariah memiliki pangsa pasar sebesar 3,7 persen.
Lebih lanjut, OJK melaporkan porsi kontribusi dari penjualan asuransi jiwa syariah mencapai 11,8 persen. Posisi itu naik signifikan dari 5,8 persen 5 tahun sebelumnya.
Atas dasar itu, Kitabisa membentuk unit usaha asuransi syariah PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa atau Asuransi Kitabisa. Pembentukkan Asuransi Kitabisa ini setelah Kitabisa akuisisi PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Githa pada 2023.
CEO Asuransi Kitabisa Bryan Silfanus menjelaskan, praktik asuransi pada dasarnya adalah sekumpulan orang yang saling menjaga ketika ada musibah, yang sejalan dengan tolong-menolong yang selama ini Kitabisa fasilitasi di platform digital.
"Asuransi Kitabisa membawa pendekatan baru dalam industri asuransi dengan menekankan semangat tolong-menolong. Memberikan edukasi bahwa asuransi tidak hanya tentang risiko finansial, tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling membantu dan berbagi beban bersama," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Produk Asuransi Kitabisa dijalankan sesuai prinsip syariah dan dimulai dari produk asuransi jiwa syariah murni dengan nama SalingJaga Keluarga. Perlindungan tersedia dengan pilihan santunan hingga Rp2 miliar.
Tak hanya santunan, Asuransi Kitabisa juga menyediakan layanan pengurusan jenazah hingga bantuan perencanaan keuangan untuk anggota yang ditinggalkan. Dalam sembilan bulan berjalan, lebih dari 20.000 anggota telah bergabung.
"Anggota dapat memantau transparansi dana tabarru’, jumlah anggota yang terbantu, dan memproses klaim mereka secara digital. Respon positif juga kami dapatkan dari anggota yang merasa tidak akan rugi, karena jika terkena musibah akan dibantu, tapi jika tidak, bisa membantu anggota lainnya. Jadi prinsip tolong-menolongnya yang kita tonjolkan," kata Bryan.
Baca Juga: BRI Insurance Gandeng Mercedes-Benz Club Indonesia Kenalkan Pentingnya Asuransi
Dia membeberkan, pertumbuhan positif tercermin dari jumlah aset perusahaan yang naik 35 persen secara tahunan menjadi Rp151,9 miliar pada 2023. Selain itu, jumlah akumulasi dana tabarru’ tumbuh 8 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp13,8 miliar.
Asuransi Kitabisa optimistis akan mampu melanjutkan tren pertumbuhan positif seiring dengan dukungan ekosistem Grup Kitabisa serta pengembangan digitalisasi melalui penguatan berbasis teknologi.
Asuransi Kitabisa meyakini kehadiran produk-produk inovatif akan mampu mengembalikan asuransi ke akarnya sebagai praktik tolong-menolong antar sesama anggota.
"Dengan dukungan ekosistem Grup Kitabisa, Asuransi Kitabisa berkomitmen menyediakan lebih banyak pilihan perlindungan berbasis tolong-menolong. Peran Asuransi Kitabisa menjaga amanah anggota, dengan memastikan dana dikelola secara transparan," pungkas Bryan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026