Suara.com - PT Nusantara Card Semesta (NCS), perusahaan jasa ekspedisi, terus melakukan digitalisasi dalam operasional bisnis. Melalui digitalisasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat respons terhadap perubahan pasar, serta mengoptimalkan pengalaman pelanggan.
"Dengan kata lain, efisiensi yang lebih besar, aktivitas operasional yang lebih gesit, pengambilan keputusan yang lebih baik, hingga peningkatan pendapatan, akan diperoleh perusahaan jika mengadopsi teknologi digital," ujar Direktur Utama NCS, Reni Sitawati Siregar di Jakarta yang dikutip, Rabu (30/10/2024).
Digitalisasi sebagai sebuah transformasi proses bisnis dari yang sebelumnya menggunakan sistem konvensional atau manual menjadi terkomputerisasi atau bahkan terinternetisasi (cloud integration), telah memaksa semua pelaku bisnis, terutama korporasi.
Untuk lebih adaptif dalam mengikuti tren perkembangan teknologi agar tak tertinggal, baik dari kompetitor bisnisnya maupun era teknologi itu sendiri.
NCS telah melakukan transformasi digital sejak tahun 2017, yakni ketika memperkenalkan aplikasi MyNCS ke publik. Aplikasi MyNCS memungkinan pelanggan untuk melakukan cek ongkir, mengetahui lokasi cabang NCS terdekat serta melakukan input pengiriman barang atau makanan sesuai waktu yang dinginkan.
"Aplikasi MyNCS sudah digunakan oleh lebih dari 25ribu user, dan selama September kemarin, nominal transaksinya sudah mencapai lebih dari Rp 19juta. Disamping itu, MyNCS juga didukung oleh UI/UX yang modern sehingga user friendly, selain itu pelanggan juga bisa dengan mudah melihat lokasi cabang/counter terdekat karena telah terkoneksi dengan maps," imbuh Reni.
Reni menambahkan, kedepannya masih ada potensi pengembangan digital yang ingin direalisasikan NCS yakni system sortir robotic, guna menjamin efisiensi dan efektivitas pada saat sortir barang.
"Untuk menunjang itu, kami telah di-support oleh tim IT yang mengerjakan secara inhouse seluruh proses digitalisasi yang telah kami inisiasi sendiri, mulai dari front end hingga back end-nya," beber Reni.
NCS juga terus berkomitmen untuk mendorong digitalisasi dan transformasi teknologi dalam semua aktivitas masyarakat, salah satunya melalui event Pesantren Melek Digital.
Baca Juga: Maksimalkan Peluang Wirausaha, Fakultas Bisnis PresUniv Gelar ICFBE 2024 di Dua Kota di Filipina
Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, sosial dan budaya memiliki peran yang sangat strategis di era sekarang ini. Namun, tidak semua pesantren memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara optimal.
Sadar akan hal ini, Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI) dengan beberapa mitra, NCS salah satunya, menjalankan program 'Pesantren Melek Digital" sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memajukan peran Pesantren di Indonesia.
“NCS bersama KOMISI berkeliling ke 12 Pesantren di Pulau Jawa, dari September hingga pertengahan Oktober untuk melakukan edukasi serta sharing knowledge tentang bagaimana pentingnya transformasi digital, sekaligus mendorong pesantren agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan berkontribusi lebih, khususnya dalam pengembangan ekonomi masyarakat”, jelas Reni.
Hal ini juga sejalan dengan Program Kemandirian Pesantren, salah satu program prioritas Kementrian Agama yang telah digulirkan sejak 2021 lalu. Tujuannya adalah mewujudkan Pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat dengan optimal.
"Kedepannya, NCS juga membuka kesempatan yang sangat luas untuk berkolaborasi bersama Pesantren, salah satunya melalui kerjasama sebagai Mitra Agen NCS. Nantinya pesantren akan berlaku sebagai kepanjangan tangan dari bisnis pengiriman NCS, di mana layanannya selain bisa dinikmati oleh para santri, pengajar hingga karyawan pesantren, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pesantren yang ingin melakukan pengiriman," pungkas Reni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera