Suara.com - Universitas Bina Nusantara (BINUS) bersama Sinar Mas Land sukses menyelenggarakan Forum Quad Helix untuk mencari ekosistem transfer teknologi demi Indonesia Emas 2024.
Forum yang dihadiri 250 perserta ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) untuk inovasi teknologi yang berkelanjutan.
CEO Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan kolaborasi antara industri dan akademisi menjadi semakin penting dalam menjawab tantangan ini dan mendorong inovasi yang dapat dikomersialisasi.
Dari perspektif industri, kecepatan dan efisiensi implementasi adalah prioritas utama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, terutama dalam sektor properti yang memiliki banyak pemangku kepentingan.
"Sinar Mas Land menjalankan transformasi digital melalui dua jalur utama: investasi pada startup dan riset internal," ujar Irawan seperti yang dikutip Senin (11/11/2024).
Dalam proses ini, Dia melanjutkan, perusahaan menghadapi beberapa tantangan yang konkret, termasuk bagaimana mengintegrasikan aplikasi residensial dengan AI, kebutuhan untuk mendeteksi titik dan panjang Fiber Cut di proyek kabel optik, serta menciptakan smart building yang berfungsi sebagai digital twin yakni bangunan yang dilengkapi teknologi digital berupa replika virtual yang akurat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan fasilitas, dan kenyamanan penghuni.
"Kami berharap dapat menggali potensi dan strategi terbaik dalam memanfaatkan teknologi, khususnya AI, untuk membangun ekosistem transfer teknologi yang bermanfaat bagi semua pihak," beber dia.
Dalam acara ini, Sinar Mas Land telah menyampaikan permasalahannya melalui dokumen “problem statement” kepada BINUS. Solution Makers dari BINUS akan berkunjung ke Sinar Mas Land untuk memastikan agar usulan solusi yang diberikan sesuai. Solusi yang ditawarkan melalui dokumen “solution proposal”.
Dokumen ini diharapkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan bisnis dari Sinar Mas Land secara bertahap yakni mulai dari proposal, Proof-of-Concept (POC) sampai pada implementasi. Pada tahun ini difokuskan pada penyampaian proposal dengan POC yang pembiayaannya didukung oleh Sinar Mas Land.
Baca Juga: Gupshup Tunjuk Trisnia Anchali Kardia untuk Garap Potensi Besarnya Transaksi Perdagangan Percakapan
Sementara, Rektor BINUS, Dr. Nelly, S. Kom., M.M menambahkan, bahwa Indonesia membutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem teknologi yang dapat mempercepat penerapan hasil riset di industri.
"Peran AI semakin besar di berbagai sektor. BINUS berkomitmen memberdayakan masyarakat untuk menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi bangsa," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
LPKR Laporkan 12 Ribu Unit Hunian Telah Terjual di Kawasan Park Serpong
-
Harga Perak Terbang 81% Tahun Ini, Bakal Terus Meroket Saingi Emas?
-
Jakarta Hasilkan 8.000 Ton Sampah Tiap Hari, Pemprov dan Danantara Serius Bangun PLTSa
-
RI Kaya Nikel Hingga Timah, Bahlil: Jangan Dihabiskan Sampai Tak Tersisa!
-
Cek Status dan Syarat Pencairan TPG Triwulan IV 2025 Melalui Info GTK
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Target Emisi Indonesia Mundur Tujuh Tahun, Pemerintah Didesak Dengarkan Suara Rakyat
-
Bata Lepas Bisnis Produsen Sepatu, Ini Alasannya
-
Tumbuh 4,5 Persen, IFG Life Catatkan Premi Rp 3,74 Triliun Hingga September 2025
-
Majukan Musisi Lokal, Nuon dan Playup Luncurkan Gerakan Harmoni Nusantara