Suara.com - JurisTech, perusahaan teknologi keuangan berbasis AI dari Malaysia mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Indocyber Global Teknologi (IGLO) dalam upaya mempercepat transformasi digital di industri keuangan Indonesia.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan solusi inovatif dalam bidang pembiayaan dan pemulihan kredit yang semakin canggih dan efisien.
See Wai Hun, CEO dan Co-Founder JurisTech mengatakan kolaborasi ini menjadi bagian dari ekspansi regional JurisTech di Indonesia, yang sejalan dengan pertumbuhan pesat layanan keuangan digital di Indonesia.
“Kami percaya, bahwa AI bukan hanya sekedar alat, tetapi juga game-changer dalam layanan keuangan. Melalui kemitraan dengan PT Indocyber Global Teknologi, kami harap kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam membawa otomatisasi, kecerdasan dan efisiensi ke dalam proses peminjaman dan pemulihan di Indonesia” ujarnya dikutip Jumat (14/2/2025).
Dengan pengalaman JurisTech dalam solusi AI dan keahlian Indocyber di pasar lokal, kemitraan ini memastikan teknologi yang mulus dan efektif bagi perbankan serta lembaga keuangan lainnya.
“Untuk mendukung industri keuangan di Indonesia, JurisTech menjadi salah satu mitra terpercaya yang bekerja sama dengan Indocyber dalam memberikan nilai tambah bagi end users. Selain itu, fitur utama collection platform yang memanfaatkan solusi berbasis AI, diharapkan dapat mampu mengurangi kerugian kredit, dan mengoptimalkan pemulihan utang. Lebih lanjut, Indocyber juga berperan sebagai mitra support dan development lokal bagi JurisTech di Indonesia“ ujar Bharat Ongso, CEO Indocyber Global Teknologi.
Asal tahu saja JurisTech dan IGLO menghadirkan berbagai inovasi berbasis AI, seperti Composite AI Framework, Agentic Workflow, Generative AI, dan Intelligent Document Processing (IDP). Teknologi ini dirancang untuk membantu institusi keuangan dalam meningkatkan efisiensi operasional, managemen risiko kredit serta strategi pemulihan utang.
Dengan otomatisasi berbasis AI, nantinya proses peminjaman dan pemulihan dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan sesuai regulasi.
Teknologi ini nantinya memungkinkan analisis data real-time, otomatisasi alur pekerjaan, serta pengambilan keputusan yang lebih prediktif. Dengan arsitektur yang berbasis cloud dan composable, teknologi ini juga memungkinkan institusi keuangan untuk berkembang lebih fleksibel, efisien, dan tetap mematuhi standar keamanan serta regulasi industri.
Baca Juga: BRI Microfinance Outlook 2025: Inklusi Keuangan dengan Strategi Atasi Jebakan Pendapatan Menengah
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo