Suara.com - TikTok memperkuat perannya sebagai ruang edukasi bagi pengguna untuk berinteraksi secara positif dan menemukan pengetahuan baru dengan memperkenalkan kanal khusus (feed) bertajuk "STEM" (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) di Indonesia.
Dimulai dengan soft launch, sejumlah pengguna sudah dapat mengakses kanal STEM untuk menemukan konten edukasi ilmiah yang menambah wawasan dan pengetahuan dari para kreator dan publisher lokal di TikTok.
Penambahan kanal feed STEM ini juga sejalan dengan komitmen TikTok dalam mendukung pertumbuhan komunitas belajar dan misi pemerintah untuk meningkatkan talenta STEM di Indonesia.
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, menegaskan bahwa STEM memegang peran krusial dalam mendorong inovasi teknologi dan menghadirkan solusi nyata bagi tantangan global. Ia menyambut positif inisiatif TikTok yang menghadirkan feed STEM sebagai langkah strategis untuk meningkatkan literasi dan mencetak talenta STEM di Indonesia.
"Inisiatif ini bukan sekadar hiburan, tapi investasi masa depan. Saya optimis feed STEM TikTok bisa membekali generasi muda dengan ilmu sains dan teknologi, meningkatkan daya saing bangsa, dan mendukung target Pemerintah untuk mencetak 9 juta talenta digital pada 2030," tegas Meutya ditulis Kamis (6/3/2025).
Dengan akses yang lebih luas dan konten edukatif yang menarik, Menkomdigi Meutya Hafid meyakini platform ini bisa menjadi katalis bagi lahirnya inovator-inovator muda yang siap membawa Indonesia menjadi kekuatan digital terdepan di Asia Tenggara.
Di Indonesia, lebih dari 135 juta pengguna* datang ke TikTok setiap bulannya tidak hanya untuk berbagi ekspresi autentik, tapi juga belajar dari satu sama lain. Berbagai konten pengembangan diri mulai dari life hacks, tips karier, hingga bisnis dan kewirausahaan terus disajikan secara kreatif oleh para kreator TikTok.
Konten edukasi juga merupakan salah satu kategori konten yang paling diminati di Indonesia, terlihat dari performa tagar edukasi teratas seperti #SamaSamaBelajar, #SerunyaBelajar, dan #SerunyaMembaca yang telah mengumpulkan lebih dari 24 juta unggahan di TikTok.
"Sejak lama, konten edukasi adalah salah satu kategori konten favorit pengguna di TikTok, baik di dunia maupun di Indonesia. Melalui feed STEM, kami ingin menyediakan pengalaman khusus di aplikasi yang memudahkan komunitas TikTok menemukan konten sains dan teknologi sekaligus berbagi semangat belajar di TikTok," kata Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations, Southeast Asia, TikTok.
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Literasi Keuangan dan Securities Crowdfunding
Secara global, konten edukasi dengan tagar terkait STEM telah ditonton lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini di TikTok. Konten STEM juga tumbuh pesat hingga 35% sejak TikTok meluncurkan feed STEM di beberapa pasar seperti Amerika, Eropa, dan Australia.
"Di Indonesia, feed STEM akan tersedia secara otomatis bagi pengguna berusia di bawah 18 tahun. Kami percaya hal ini tidak hanya akan menumbuhkan minat generasi muda terhadap STEM, tapi juga mendorong terciptanya talenta STEM bagi Indonesia di masa depan," lanjut Angga.
TikTok akan meluncurkan feed STEM secara bertahap selama beberapa minggu ke depan. Ada ratusan kreator dan publisher lokal yang sudah membuat konten STEM di TikTok, dan kini, mereka berkesempatan untuk tampil khusus di feed STEM.
"Selama lima tahun terakhir, TikTok telah menjadi ruang bagi saya untuk berbagi edukasi seputar matematika. Saya senang karena edukasi yang saya berikan lewat konten kreatif tidak hanya memperlihatkan sisi seru dari mata pelajaran ini, tapi juga menumbuhkan rasa cinta komunitas TikTok terhadap matematika. Dengan kehadiran feed STEM, saya harap akan lebih banyak lagi komunitas TikTok yang menemukan konten sains dan teknologi inspiratif di TikTok," ujar Lianna.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
Terkini
-
Manajemen Shell Klaim Tak Ada PHK, Hanya Penyesuaian Operasional SPBU
-
Pakar Beberkan Sumber Celah Kebocoran Dana RDN Sekuritas
-
Perbankan Ini Buka 1.000 Lowongan Kerja di Eropa, Minat Kirim CV?
-
Orang Kaya Mulai Demen Investasi Emas Dibandingkan Simpan Uang
-
4 Tips Memilih Tandon Air yang Tepat untuk Rumah Anda, Kenali Masing-Masing Bahan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
Utang Tembus Rp 7.084 Triliun, Bank Indonesia Klaim Bakal Hati-hati
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara