Suara.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat penjualan bersih FY24 sebesar Rp3,92 triliun, meningkat 10% secara tahunan, ditopang oleh kinerja yang kuat di seluruh segmen, Herbal dan Suplemen (+6% YoY), Makanan dan Minuman (+18% YoY) serta Farmasi (+10% YoY).
Dikutip dari Keterbukaan Informasi, Jumat (7/3/2025) marjin laba bruto meningkat menjadi 59%, mencerminkan efisiensi operasional, skala ekonomi, dan harga bahan baku segmen makanan & minuman yang lebih rendah.
Laba operasi melonjak 24% menjadi Rp1,47 triliun, didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan manajemen biaya yang efektif.
Laba bersih juga tumbuh 23% menjadi Rp1,17 triliun, dengan marjin laba bersih menjadi 30%, mencerminkan efisiensi biaya dan leverage operasional.
Neraca SIDO dengan posisi bebas utang dan saldo kas sebesar Rp856 miliar, memperkuat ketahanan perusahaan dan mendukung ekspansi di masa depan.
Penjualan internasional berkontribusi 7% dari total pendapatan, dengan pertumbuhan 36% secara tahunan. Ekspansi strategis ke Asia Tenggara dan Afrika semakin memperkuat penetrasi multi-channel, kehadiran merek yang lebih mendalam, dan peningkatan adopsi konsumen.
Kontribusi penjualan internasional SIDO meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak FY20, menunjukkan strategi ekspansi global yang sukses dan berkelanjutan.
Untuk 2025, SIDO akan memperluas jaringan distribusi, memperkuat penetrasi pasar, dan mempercepat inovasi produk.
Perusahaan optimis mencapai pertumbuhan 10% dalam penjualan dan laba bersih, dengan memanfaatkan ekuitas merek yang kuat, posisi keuangan yang solid, dan komitmen terhadap inovasi.
Baca Juga: BCA Digital Blu Raup Laba Bersih Rp108 Miliar Sepanjang 2024
Perusahaan tetap berada pada posisi yang kuat untuk menangkap peluang di pasar herbal dan kesehatan konsumen yang terus berkembang, untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini