Suara.com - Jika dibayangkan sebagai suatu ekosistem, marketplace B2B idealnya menjadi wadah bagi penjual dan pembeli berinteraksi dengan mudah, transparan, dan saling menguntungkan. Begitulah gambaran yang ingin dihadirkan oleh PaDi UMKM sebagai sebuah platform digital yang menjembatani UMKM selaku penjual dan BUMN atau perusahaan swasta selaku pembeli.
UMKM tentu mengharapkan akses pasar yang luas, cepat, dan proses transaksi yang mudah tanpa birokrasi rumit. Sementara dari sisi BUMN atau perusahaan swasta, pasti menginginkan pasokan barang atau jasa yang berkualitas, harga yang kompetitif, serta kemudahan dalam membandingkan dan memilih penawaran terbaik. Jika kedua pihak bisa mendapatkan kepastian dan efisiensi dalam transaksi, maka marketplace B2B dapat berkembang menjadi ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
“Upaya kami dalam menumbuhkan ekosistem digital Indonesia ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana tercermin melalui PaDi UMKM yang telah mendorong kemajuan bisnis UMKM di Indonesia,” ujar EVP Digital Business & Technology Telkom Indonesia, Komang Budi Aryasa dikutip Kamis (10/4/2025).
Sebagai sebuah marketplace B2B yang memahami kebutuhan penjual dan pembeli di dalamnya, PaDi UMKM menyediakan berbagai fitur dan program yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna. Salah satunya dalam memudahkan transaksi antara UMKM dan BUMN, Pemerintah, serta Swasta, melalui program Collection Campaign.
Collection Campaign adalah kampanye yang mengelompokkan produk atau jasa dalam satu tema, kategori, atau kebutuhan tertentu di halaman muka marketplace PaDi UMKM. Semua produk dan jasa yang ditampilkan dalam kampanye ini telah melewati proses kurasi dan diberikan secara gratis kepada UMKM terpilih. Kampanye ini dijalankan dengan dua pendekatan, yang pertama ditawarkan kepada UMKM dimana mereka perlu mengisi formulir terlebih dahulu dan kemudian dikurasi.
Sementara yang kedua, tim PaDi akan menghubungi penjual terpilih secara langsung yang didasarkan atas data yang telah dikurasi.
Collection Campaign dirancang untuk mendorong bisnis UMKM dengan cara meningkatkan transaksi penjualan bagi UMKM, dan tentunya juga menjadi kemudahan bagi pembeli dalam menemukan produk unggulan. Inisiasi Collection Campaign mulai dilakukan sejak tahun 2023, berbekal dari keinginan kuat membantu pembeli dalam mencari vendor yang tepat di marketplace PaDi; yaitu dengan melakukan analisa harga dan membandingkan produk. Ditambah, ternyata program ini juga berhasil meningkatkan exposure bagi UMKM yang sudah bergabung di PaDi.
Salah satu pelaku usaha yang telah berhasil mendapatkan manfaat dari Collection Campaign adalah Ronald, pemilik UMKM Sinar Abadi. Usaha yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun tersebut telah bergabung di PaDi sejak tahun 2020.
“Kami bergerak di bidang penyedia peralatan dan perlengkapan kantor dan memandang PaDi sebagai wadah yang cocok untuk mengembangkan bisnis, dan itu terbukti! Berjualan di PaDi sangat mudah, proses pembelian dan penagihannya bisa otomatis, dan bagi saya ini adalah kesempatan untuk menjangkau pasar atau calon pembeli yang lebih luas,” jelas Ronald.
Baca Juga: Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
Dalam satu bulan, Sinar Abadi bisa memperoleh setidaknya lima puluh transaksi. Bahkan, awal tahun 2025 ini saja sudah ada transaksi yang berhasil dicatatkan. Ronald merasa bisnisnya akan terus berkembang bersama PaDi, terutama melihat histori transaksi yang telah sukses dilakukan. Dalam empat tahun ke belakang, pendapatan Sinar Abadi meningkat sampai 30% dengan angka mencapai Rp5 miliar setahun.
“Kami berharap dengan mengikuti Collection Campaign, produk-produk kami bisa terus berada di halaman muka sehingga dapat meningkatkan lagi potensi transaksi di PaDi,” harap Ronald.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!