Suara.com - Hidup sejahtera tidak selalu berarti menghabiskan lebih banyak uang. Di Jepang, negara yang telah menghadapi tantangan ekonomi selama puluhan tahun, orang-orang telah menguasai seni membangun kekayaan yang tenang, keamanan finansial tanpa pamer uang.
Kebiasaan ini bukan tentang berhemat berlebihan, melainkan pendekatan yang bijaksana terhadap uang yang mengarah pada kesehatan finansial yang langgeng. Kebiasaan ini berfokus pada kesadaran, kualitas, dan pemikiran jangka panjang, bukan perbaikan cepat atau mengikuti tren. Berikut cara hidup hemat ala orang Jepang yang bisa bikin kaya dilansir New Trade U:
1.Seni mengurangi sampah
Prinsip senin ini memandu banyak rumah tangga Jepang untuk menggunakan sumber daya sepenuhnya sebelum membuangnya. Dari memanfaatkan setiap bagian bahan dalam memasak hingga memperbaiki pakaian alih-alih menggantinya, mottainai menciptakan pola pikir di mana membuang barang-barang berharga terasa salah.
Ketika Anda memperpanjang umur barang-barang Anda melalui perbaikan, penggunaan ulang, dan penggunaan yang cermat, Anda akan menghabiskan lebih sedikit uang dari waktu ke waktu.
2.Mencatat anggaran yang dikeluarkan
Metode ini melibatkan pencatatan semua pengeluaran dengan tulisan tangan dan menjawab empat pertanyaan sebelum membeli: Apakah saya membutuhkannya? Apakah saya mampu membelinya? Apakah saya akan menggunakannya? Apakah saya punya tempat untuk menyimpannya?.
Pendekatan yang cermat ini menciptakan kebiasaan belanja yang disengaja.Banyak keluarga Jepang duduk setiap bulan untuk meninjau kakeibo mereka, mengkategorikan pengeluaran, dan menetapkan tujuan untuk bulan berikutnya praktik yang membangun literasi dan disiplin finansial. Tindakan fisik menuliskan pengeluaran menciptakan kesadaran yang kuat tentang ke mana uang pergi setiap bulan.
3.Penekanan pada Kualitas daripada Kuantitas
Konsumen Jepang sering kali lebih suka membeli barang yang lebih sedikit tetapi lebih baik. Daripada memenuhi lemari dengan pakaian murah yang cepat rusak, banyak orang Jepang berinvestasi pada barang-barang yang dibuat dengan baik yang mereka harapkan dapat bertahan selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Pendekatan ini berlaku untuk segala hal mulai dari pisau dapur hingga furnitur, barang-barang dipilih dengan mempertimbangkan keawetannya. Meskipun barang-barang berkualitas lebih mahal di awal, barang-barang tersebut biasanya menghemat uang karena daya tahannya.
Baca Juga: Naik Tipis, 13 Juta Orang Telah Lapor SPT
4.Porsi makan yang tidak berlebihan
Dengan makan secukupnya, keluarga membeli dan menyiapkan lebih sedikit makanan secara keseluruhan. Dampak finansial bertambah secara signifikan dari waktu ke waktu. Restoran di Jepang sering menyajikan porsi yang wajar yang mengenyangkan tanpa berlebihan, dan masakan rumahan mengikuti prinsip yang sama.
5.Membuat rumah yang sederhana
Rumah-rumah Jepang biasanya lebih kecil daripada rumah-rumah di Barat, dan ruang digunakan secara efisien melalui desain dan pengaturan yang cerdas. Tradisi hidup kompak ini hadir dengan keuntungan finansial yang substansial: pembayaran hipotek atau sewa yang lebih rendah, biaya utilitas yang lebih rendah, dan lebih sedikit uang yang dihabiskan untuk perabotan dan perawatan.
6.Belanja Berbasis Uang Tunai
Meskipun merupakan masyarakat yang maju secara teknologi, Jepang mempertahankan budaya uang tunai yang kuat. Banyak transaksi dilakukan dengan mata uang fisik daripada kartu kredit atau pembayaran digital.n Pertukaran yang nyata ini menciptakan hambatan psikologis terhadap pengeluaran Anda melihat uang keluar dari dompet.
7.Membuat rekening tabungan
Kebiasaan finansial orang Jepang sering kali mencakup rekening tabungan khusus yang didedikasikan untuk tujuan tertentu. Secara tradisional, “tanomoshi” atau kelompok menabung merupakan membantu orang mengumpulkan sumber daya untuk pengeluaran yang signifikan. Saat ini, rumah tangga Jepang biasanya memiliki beberapa rekening tabungan untuk tujuan tertentu seperti pendidikan, perumahan, perjalanan, atau keadaan darurat.
Banyak keluarga Jepang memprioritaskan menabung untuk pendidikan sejak anak lahir, sehingga menciptakan rasa aman terhadap biaya hidup yang signifikan. Alih-alih tujuan keuangan yang tidak jelas, target tabungan yang spesifik ini membuat kemajuan dapat diukur dan memotivasi.
Berita Terkait
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
Menkeu Purbaya Bikin Gempar Muncul di TikTok: Kita Akan Kaya Bersama
-
5 Zodiak Diramal Paling Beruntung 28 September 2025: Keuangan Lancar, Senyum Lebar
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan