- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membantah memerintahkan Bank Himbara menaikkan suku bunga deposito valas.
- Bank-bank Himbara membuat kesalahan mendasar dengan menaikkan bunga deposito valas, dituding jadi penyebab semakin anjloknya nilai tukar rupiah.
- Pimpinan Bank Himbara disindir terlalu bersemangat menjalankan ide Presiden Prabowo.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyindir pimpinan bank-bank pemerintah yang disebutnya terlalu bersemangat menjalankan ide Presiden Prabowo Subianto ketikka secara serempak menaikkan suku bunga deposito valas pada pekan ini.
Strategi itu dikritik sebagai kesalahan yang sangat mendasar. Karena alih-alih bisa menarik tabungan valas dari luar negeri ke Indonesia, kebijakan itu justru membuat nasabah Indonesia ramai-ramai membeli dolar AS karena lebih menguntungkan saat disimpan dideposito dan membuat nilai tukar rupiah semakin ambrol.
"Jadi ini mungkin ada yang terlalu eager menjalankan ide presiden," kata Purbaya dalam jumpa pers di Kemenkeu pada Jumat (27/9/2025).
Purbaya menerangkan pihaknya sama sekali belum pernah memerintahkan atau mengarahkan Himbara untuk menaikkan bunga deposito valas.
Lebih lanjut Purbaya mengatakan bahkan bank-bank pemerintah tidak melaporkan kebijakan yang diumumkan serempak pada 25 September itu ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) seperti yang seharusnya. Purbaya sendiri adalah Ketua KSSK.
Ia mengatakan dirinya beserta anggota KSSK lain seperti Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, tidak mendengar rencana para bank Himbara tersebut.
"Artinya belum dihitung dulu risikonya. Kalau kebijakan resmi, pasti akan kita bahas dengan BI, OJK, dan KSSK secara komprehensif,” tegasnya.
“Mungkin itu inisiatif dari beberapa pemimpin bank. Tapi yang jelas, enggak ada instruksi dari kami. Danantara juga biasanya menekankan basis pasar, tanpa intervensi berlebihan dari pemilik,” lanjut Purbaya.
Sebelumnya Purbaya menegaskan pihaknya tidak pernah mengarahkan dan memerintahkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) sebesar 4 persen.
Baca Juga: Bunga Deposito Valas Bank Himbara Naik dan Lemahkan Rupiah, Kemenkeu Buka Suara
“Tidak ada kebijakan seperti itu. Saya eenggak pernah menyuruh Danantara atau bank untuk menaikkan bunga deposito seperti itu,” kata Purbaya dalam taklimat media di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat kemarin.
Meski demikian Purbaya mengakui pernah ada diskusi mengenai insentif untuk membujuk mereka yang menyimpan valas di luar negeri untuk membawa dolarnya ke Indonesia. Namun pembahasan itu dikatakan belum selesai lantaran masih ada risiko yang perlu dihitung.
Tim yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengukur risiko kebijakan pun baru akan memberikan laporan pada Jumat (3/10/2025), mengingat waktu yang diberikan untuk melakukan perhitungan adalah selama dua minggu.
Di sisi lain, Purbaya menggarisbawahi bahwa dia berprinsip pro-pasar, sehingga strategi kebijakannya akan lebih mendorong suku bunga rendah dan menggerakkan mekanisme pasar dengan dorongan suplai melalui pemberian uang.
“Jadi, kami selalu mengarahkan kebijakan untuk menggerakkan pasar supaya lebih efisien, bukan mendikte,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Putrama Wahju Setyawan menyatakan penyesuaian suku bunga deposito valas merupakan strategi perseroan untuk menghadirkan nilai tambah bagi nasabah, khususnya yang selama ini lebih banyak menempatkan dana valas di luar negeri.
Berita Terkait
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Mau Gandeng Penjual Rokok Ilegal Biar Tetap Bayar Pajak
-
Rupiah Loyo, Berikut Daftar Nilai Tukar di Bank-bank Utama
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun
-
Pemerintah Gandeng Modal Ventura Buka Akses Pendanaan Seluas-luasnya ke UMKM Jakarta
-
ESDM Sebut Ada SPBU Swasta yang BBM-nya Akan Kosong, Belum Sepakat dengan Pertamina?
-
Simulasi Cicilan Apple iPhone 17 Pakai PayLater
-
Pertamina Mulai Pasok BBM ke Vivo, Stok Bakal Mulai Normal?
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap