Suara.com - Pakar keuangan sekaligus penulis dan investor kawakan, Robert Kiyosaki menilai masa depan aset kripto Bitcoin sangat cerah, di tengah ketidakpastian global.
Menukil Bitcoin News, Kamis, 8 Mei 2025, Robert Kiyosaki menuliskan pendapatnya di media sosial soal perjalanan Bitcoin. Dia menilai, Bitcoin lebih berharga dibanding emas batangan, bahkan meski dirinya memiliki tambang dari kedua logam mulia tersebut.
"Saya memiliki tambang emas dan perak serta sumur minyak. Jika harga emas, perak, atau minyak naik, saya akan menambang atau mengebor lebih banyak lagi, sehingga pasokannya bertambah. Saya tidak bisa melakukan itu dengan bitcoin. 21 juta adalah 21 juta," tulis Robert Kiyosaki.
Pendapat Robert soal Bitcoin ini mencerminkan keunggulan aset kripto tersebut dibanding aset-aset fisik lainnya. Kiyosaki menilai bahwa sifat Bitcoin yang terdesentralisasi dan tidak bisa dicetak ulang membuatnya lebih tahan terhadap inflasi dan manipulasi pasar.
Sain itu Kiyosaki juga menyampaikan peringatan keras tentang kondisi ekonomi yang akan datang, mengacu pada bukunya yang terbit pada tahun 2002, Rich Dad’s Prophecy.
"Mengulangi diri saya lagi: Dari buku saya Rich Dad's Prophecy, prediksi saya tentang kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah kini sedang terjadi. Saya harap saya salah," tulis Robert Kiyosaki.
"Namun seperti yang saya perkirakan, kejatuhan pasar saham, obligasi, dan real estat terbesar. akan segera terjadi dalam waktu dekat. Inilah sebabnya saya berinvestasi dalam emas, perak, dan bitcoin," sambung dia.
Kiyosaki juga memperkirakan harga perak akan melonjak dua kali lipat, dari USD35 saat ini menjadi sekitar USD70 pada 2026, seiring potensi pencetakan besar-besaran uang oleh Federal Reserve dan Departemen Keuangan AS. Hal ini, menurutnya, akan menyebabkan inflasi besar-besaran dan merusak daya beli dolar AS.
"Singkatnya: Saya tidak percaya Fed dan Departemen Keuangan. Mereka akan menyalakan mesin cetak uang palsu. Saya percaya emas, perak, dan bitcoin akan melindungi saya dari inflasi besar-besaran yang akan datang yang disebabkan oleh hilangnya daya beli uang palsu, itulah sebabnya saya telah memperingatkan selama bertahun-tahun, 'penabung adalah pecundang," imbuh Robert Kiyosaki.
Baca Juga: 2 Alasan Harga Aset Kripto Pi Network Bisa Kembali Melonjak
Harga Bitcoin
Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa impresif dengan menembus angka USD93.000 atau sekitar Rp1,56 miliar pada akhir April 2025, menciptakan momentum baru di pasar kripto global.
Lonjakan harga ini didorong oleh aksi beli masif dari institusi besar seperti MicroStrategy, yang baru saja membeli 6.556 BTC senilai US$555,8 juta antara 14–20 April 2025. Transaksi tersebut menambah total kepemilikan Bitcoin perusahaan menjadi 538.200 BTC, menjadikannya perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia.
Selain itu, data dari Farside Investors menunjukkan bahwa ETF Bitcoin spot mencatat arus masuk bersih sebesar US$381,3 juta dalam satu hari, tertinggi sejak 30 Januari 2025. Kembalinya investor institusi menandakan bahwa pasar mulai mengalami rotasi dari aset tradisional menuju aset digital.
Sentimen ini diperkuat dengan melemahnya pasar saham akibat ketegangan geopolitik, terutama ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Fed, Jerome Powell. Trump secara terbuka menyerang Powell dan mendesaknya untuk menurunkan suku bunga secara preventif.
Ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran akan independensi The Fed dan memperburuk volatilitas di pasar tradisional, yang pada akhirnya membuat investor mencari lindung nilai alternatif seperti Bitcoin
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan