Sebelum kehadiran flyover, Purwosari dikenal sebagai salah satu titik macet terparah di Solo. Antrean kendaraan mengular panjang setiap kali kereta api melintas, menyebabkan penundaan perjalanan dan kerugian ekonomi.
Pembangunan flyover menjadi angin segar, memisahkan arus lalu lintas kendaraan dengan jalur kereta api, sehingga meminimalisir interupsi dan memperlancar pergerakan kendaraan.
Flyover Purwosari membentang sepanjang kurang lebih 700 meter, menghubungkan Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ahmad Yani.
Dengan adanya flyover ini, pengguna jalan dapat melintas tanpa harus menunggu kereta api lewat, menghemat waktu dan mengurangi stres akibat kemacetan.
Selain itu, flyover juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti trotoar yang lebar dan penerangan yang memadai, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki.
Lebih dari sekadar mengatasi kemacetan, Flyover Purwosari juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Kelancaran arus lalu lintas memudahkan akses ke pusat-pusat bisnis dan perdagangan di sekitar Purwosari, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Pembangunan flyover ini juga menjadi simbol modernisasi Kota Solo, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup warganya.
Meskipun pembangunan flyover sempat menimbulkan sedikit gangguan selama masa konstruksi, kini manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Api dari Area Food Court Picu Kebakaran Mal Ikonik di Solo
Flyover Purwosari telah menjadi ikon baru Kota Solo, sebuah bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur yang tepat dapat memberikan solusi efektif untuk masalah perkotaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberadaan flyover ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah serupa dan mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Update Dugaan Korupsi Kereta Cepat: Isu KPK Ogah Usut, Mark up Hingga US$ 52 Juta?
-
BJBR Catat Aset Rp215,9 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Pemerintah Pusat Siap Jadi 'Bankir' Pemda dan BUMN Jika Kekurangan Duit
-
Menko Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Solid: Investasi Tembus Rp1.434 T, Konsumsi Tetap Kuat
-
Sentimen The Fed Tahan IHSG di Bawah Resistance 8180
-
Aceh Sedot Investasi Rp3,58 Triliun, Investor Lokal Merajai
-
Walhi Soroti Proyek Jalan Trans Halmahera yang Dinilai Berpihak Pada Korporasi Tambang Nikel
-
4 Fakta Motor Rusak Gegara Isi Pertalite di Jatim: Pertamina Rilis Hasil Investigasi
-
Viral Motor Brebet Usai Isi Pertalite di Jatim, Ini Respon Pertamina Patra Niaga