Tengku Muhammad Taufik mengemukakan kegelisahannya apabila Petronas tidak melakukan perampingan atau pemangkasan jumlah karyawan dalam waktu dekat akan membuat perusahaan minyak raksasa di Asia Tenggara itu musnah.
"Jika kita tidak melakukannya sekarang, Petronas bisa hilang dalam 10 tahun," tambahnya.
Tak hanya itu, Tengku Muhammad Taufik menyatakan bahwa kondisi perusahaannya sebenarnya dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, ia mengemukakan bahwa jumlah pegawai administrasi terlalu banyak.
Saat ini, perusahaan itu mempekerjakan sekitar 50 ribu orang di seluruh dunia.
Adapun sekitar 15 ribu di antaranya merupakan pegawai administrasi.
Jumlah karyawan administrasi di Petronas ternyata lebih tinggi daripada rata-rata industri.
Kondisi tersebut dikatakan Tengku Muhammad Taufik telah menjadi ancaman bagi kelangsungan jangka panjang perusahaan.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk perampingan," katanya.
Baca Juga: Daya Beli Menurun, Awas Gelombang PHK Makin Tinggi
PHK tersebut menandai salah satu langkah paling signifikan Petronas dalam beberapa tahun terakhir sejak Pandemi COVID-19 memaksa perusahaan untuk meninjau ulang banyak operasional dan investasinya.
Meski perusahaan belum merinci divisi mana saja yang terdampak secara spesifik, sejumlah laporan menyebutkan bahwa PHK akan dilakukan secara bertahap dengan fokus pada optimalisasi struktur organisasi, terutama di sektor non-operasional dan administratif.
Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja serta serikat pekerja Malaysia, terutama terkait dampak sosial-ekonomi bagi ribuan keluarga yang terdampak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!