Suara.com - Memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di bulan Juni, Narasemesta Jasindo hadir sebagai sebuah inisiatif yang mengusung sinergi antara manusia dan alam.
Melalui program ini, Jasindo mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi yang berkelanjutan.
Narasemesta Jasindo juga menjadi komitmen Perusahaan dalam berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui beragam kegiatan seperti edukasi, konservasi, pemberdayaan komunitas, hingga aksi nyata menjaga ekosistem.
“Kami meyakini melalui kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, serta alam dapat menjadi kunci keberlanjutan dan Narasemesta Jasindo hadir sebagai jembatan menuju harmoni itu,” ujar Dewi Utari, Direktur SDM dan Umum Asuransi Jasindo di Jakarta pada Minggu (22/6).
Kegiatan Narasemesta Jasindo yang pertama berlangsung di Mat Peci Green Camp – Sekolah Sungai Ciliwung, Jakarta, dengan melibatkan lebih dari 200 peserta.
Fokus dari kegiatan perdana ini adalah untuk membangun kesadaran publik melalui kegiatan edukasi pengelolaan sampah, aksi bersih-bersih di sekitar aliran Sungai Ciliwung, serta pemberian sarana pendukung pelestarian lingkungan.
Acara ini juga menjadi ruang kolaboratif antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat untuk memperkuat kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.
Dalam sambutannya, Dewi Utari juga menyampaikan bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan kekuatan bersama.
“Inisiatif ini kami hadirkan sebagai ruang untuk belajar, berbagi, dan membangun kesadaran bersama untuk hidup lebih selaras dengan alam. Karena dari satu tangan yang memungut sampah, bisa lahir kesadaran. Satu benih yang ditanam, akan tumbuh harapan. Satu komunitas yang bergerak, tercipta masa depan yang lebih hijau,” jelasnya.
Baca Juga: Asuransi Jasindo Satukan Misi Bisnis dan Sosial di Momentum Idul Adha
Pada kegiatan ini, Jasindo menggandeng Komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) sebagai mitra sekaligus tuan rumah kegiatan. Dipimpin oleh pendirinya, Usman Firdaus, komunitas ini telah menjadi motor penggerak pelestarian lingkungan di kawasan Sungai Ciliwung.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Narasemesta Jasindo. Ini menjadi ruang bagi komunitas seperti kami untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan secara lebih luas dari hulu ke hilir. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan dan menjangkau semakin banyak masyarakat,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Melalui Program Narasemesta, Asuransi Jasindo berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi wujud kepedulian Perusahaan terhadap isu lingkungan, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menciptakan dampak positif yang konsisten dan meluas.
Dengan semangat bersama, Jasindo berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program keberlanjutan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan alam.
Asuransi Jasindo merupakan perusahaan asuransi umum dengan kepemilikan 1 lembar saham seri A dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dan 424.999 lembar saham Seri B milik PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan