Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Susanto mulai menyusun strategi untuk hadapi tarif Trump 19 persen. Salah satunya, melakukan identifikasi 10 produk andalan Indonesia yang akan diekspor.
Identifikasi produk, jelasnya, untuk melihat daya saing terhadap 10 negara pesaing yang juga melakukan ekspor produk yang sama.
"Kita sudah mengidentifikasi 10 produk utama kita ke Amerika, kemudian di setiap produk itu kita juga identifikasi minimal 10 pesaing kita siapa," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (17/7/2025).
Misalnya, salah satu produk andalan seperti alas kaki yang akan dilihat kembali daya saing untuk ekspornya. Selain itu, pemerintah juga akan melihat 10 negara pesaing di industri yang sama.
"Nah kita sampai dengan 1 Agustus ini masih melihat terus pesaing kita itu mau dapet berapa persen. Ya dari misalnya produk alas kaki, siapa saja kan ada 10 pesaingnya itu dapet berapa," ucap Mendag.
Menurutnya, dengan identifikasi ini, maka pemerintah bisa melihat produk mana saja yang bisa menjadi andalan ekspor ke Amerika Serikat. Imbasnya, pemerintah akan mendorong investasi di 10 produk..
"Jadi itu otomatis yang 10 tadi juga akan berkaitan dengan investasi itu, investasinya yang kita harapkan yang 10 tadi," imbuh dia.
Mendag menambahkan, pemerintah juga terus meminta pelaku usaha bisa ekspor produk ke negara-negara Uni Eropa. Hal ini setelah, Indonesia dengan ke Uni Eropa telah menyepakati perjanjian dagang IEU-CEPA.
"Jadi mendorong ekspor ke Amerika dan juga ke Uni Eropa, ke Uni Eropa juga demikian kita sudah identifikasi produk-produk UMKM kita kan banyak," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Ada 2 Keuntungan Indonesia Pengenaan Tarif Trump 19 persen
2 Keuntungan
Sebelumnya, Mendag menilai Indonesia masih mendapatkan dua keuntungan, meski dikenakan Tarif Trump 19 persen. Menurutnya, tarif trump itu masih paling rendah diantara negara-negara Asia Tenggara.
Mendag menjelaskan, selama ini antar negara Asia Tenggara bersaing untuk melakukan ekspor dengan tarif yang sama. Kekinian, dengan tarif yang paling rendah, maka akan menarik investor untuk berinvestasi ke sektor yang berorientasi ekspor.
"Kalau dulu kita bersaing ekspor ke Amerika itu kan dengan tarif yang sama. Sekarang berarti kita mempunyai kelebihan. Kalau kita mempunyai kelebihan kan berarti ini bisa menarik investasi asing datang," katanya.
Kemudian, lanjut Mendag, keuntungan lainnya, pemerintah bisa meningkatkan daya saing ekspor ke Amerika Serikat. Alhasil, Indonesia bisa mendapatkan nilai ekspor ke AS yang melonjak.
"Jadi daya saing kita juga semakin meningkat, kesempatan untuk ekspor ke Amerika justru sekarang semakin besar," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Hilirisasi Kelapa Buka 5.000 Lapangan Kerja, Dua Investor China Siap Investasi 100 Juta Dolar AS
-
Harga Emas Naik Terus: Antam Capai Level Rp 2.734.000 di Pegadaian
-
Isu Kenaikan Gaji Pensiunan PNS, Benarkah Terealisasi Tahun 2025?
-
NHM Hadirkan Sinergi Hulu ke Hilir Ekosistem Produksi Emas di Minerba Convex 2025
-
Menkeu Purbaya Restui Pembangunan Ponpes Al Khoziny dari APBN, Tunggu Arahan Cak Imin
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Kementerian PU, Sorot hingga Akhir Oktober
-
Rosan Pamer Realisasi Investasi Jumbo Hingga September 2025, Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja
-
Petani Menjerit, Kebijakan Kemasan Rokok Seragam Ancam Keberlangsungan Hidup
-
Pendaftaran WHV Australia 2025: Syarat Lengkap dan Cara Daftar
-
Purbaya Duga Petugas Bea Cukai Terlibat Lindungi Cukong Rokok Ilegal