Suara.com - Perusahaan pakaian olahraga Jerman, Puma (PUMG.DE), memperkirakan akan mengalami kerugian tahun ini. Mereka pun memangkas prospek keuangannya akibat melemahnya penjualan dan dampak tarif AS terhadap laba kotor.
Dilansir Bloomberg, Puma telah berjuang keras untuk meningkatkan penjualan dan laba, dan dewan direksi telah menunjuk CEO baru pada bulan April dalam upaya untuk membalikkan kinerja. CEO Puma Arthur Hoeld pun harus menerapkan langkah strategi dalam menaikkan penjualan.
Penjualan Puma yang disesuaikan dengan mata uang pada kuartal kedua sebesar 1,94 miliar euro atau 2,28 miliar dolar AS lebih rendah dari perkiraan analis, dengan penjualan di Amerika Utara turun 9,1% dan Eropa turun 3,9%.
Meskipun telah melakukan upaya mitigasi seperti optimalisasi rantai pasokan dan penyesuaian harga, Puma mengatakan tarif impor AS kemungkinan akan mengurangi laba kotornya pada tahun 2025 sekitar 80 juta euro.
Appalagi, beberapa faktor yang mempengaruhi laba Puma antara lain lingkungan pasar yang diskon, fluktuasi harga bahan baku dan biaya pengiriman, serta dampak mata uang asing.
Analis Citi, Monique Pollard memperkirakan reaksi pasar yang "sangat negatif"menunjukkan keuntungan PUMA semakin merosot. Padahal Puma mencatatkan beberapa kenaikan selama sebulan terakhir. Sahamnya turun sekitar 44% sejak awal tahun.
Sebelumnya, perusahaan memperbaharui fokus mereka ke sepatu lari untuk mendorong pertumbuhan usai keduanya kehilangan pangsa pasar di kategori tersebut. Diharapkan, rencana bisnis ini meningkatkan laba perusahaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Rp 2.327.000 per Gram Hari Ini
-
IHSG Gaspol ke Level 8.300 di Awal Sesi Perdagangan Senin, Tapi Awas Tekanan Jual Mengintai