Suara.com - Nilai tukar rupiah ditutup meloyo terhadap dolar pada akhir perdagangan Senin, 28 Juli 2025. Rupiah turun 43 poin ke level Rp16.363 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.320.
Rupiah sempat tertekan hingga 50 poin di awal sesi sebelum sedikit membaik menjelang penutupan.
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi menyebut, pasar merespons positif kabar kesepakatan kerangka kerja perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa yang diumumkan pada Minggu (27/7).
"Perjanjian tersebut mencakup tarif 15 persen untuk barang-barang UE yang masuk ke AS, turun dari 30 persen yang awalnya diusulkan," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/7/2025).
Selain itu, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh kabar bahwa pejabat tinggi AS dan Tiongkok dijadwalkan bertemu di Stockholm pada hari ini untuk membahas kelanjutan gencatan senjata tarif mereka.
Mengutip South China Morning Post, kedua negara diperkirakan akan memperpanjang gencatan senjata selama tiga bulan ke depan tanpa menambah bea atau meningkatkan ketegangan sebelum tenggat 12 Agustus.
Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati menantikan keputusan penting dari The Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada hari Rabu malam waktu setempat (Kamis dini hari WIB). Berdasarkan perangkat FedWatch CME, peluang The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 persen–4,5 persen mencapai 96 persen, sementara hanya 4 persem yang memperkirakan adanya penurunan sebesar 25 basis poin.
"Pasar juga akan memantau dengan cermat konferensi pers FOMC untuk mendapatkan beberapa petunjuk tentang jadwal penurunan suku bunga tahun ini. Sebagian besar pejabat The Fed tampaknya lebih memilih untuk terus menunggu dan melihat bagaimana tarif akan memengaruhi perekonomian sebelum mereka melakukan pemotongan," kata Ibrahim.
Dari sisi domestik, sentimen pasar juga dibayangi oleh kondisi sosial ekonomi yang kurang menggembirakan. Meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka kemiskinan nasional turun ke titik terendah dalam dua dekade, yakni 23,85 juta orang per Maret 2025, angka kemiskinan di wilayah perkotaan justru mengalami kenaikan, dari 6,66 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen.
Baca Juga: Trump Beri Tarif 19 Persen, Luhut: Pengusaha Vietnam dan Taiwan Mau Relokasi Pabrik ke RI
Peningkatan ini dikaitkan dengan naiknya tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki di kota, dari 5,87 persen menjadi 6,06 persen. Di sisi lain, pasar tenaga kerja nasional juga diguncang oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester pertama tahun ini.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah PHK melonjak 32,19 persen menjadi 42.385 pekerja dari Januari hingga Juni 2025, dengan Jawa Tengah menjadi wilayah paling terdampak dengan 10.995 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara