Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 29 Juli 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.906.000 per gram.
Harga emas Antam makin tertekan dengan turun sebesar Rp 8.000 dibandingkan hari Senin, 28 Juli 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.752.000 per gram.
Harga buyback itu juga terus merosot Rp 8.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.003.000
- Emas 1 Gram Rp 1.906.000
- Emas 2 gram Rp 3.752.000
- Emas 3 gram Rp 5.603.000
- Emas 5 gram Rp 9.305.000
- Emas 10 gram Rp 18.555.000
- Emas 25 gram Rp 46.262.000
- Emas 50 gram Rp 92.445.000
- Emas 100 gram Rp 184.812.000
- Emas 250 gram Rp 461.765.000
- Emas 500 gram Rp 923.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 1.846.600.000
Harga Emas Dunia Terjungkal
Harga emas dunia kembali tertekan dan diperdagangkan di kisaran USD 3.335 pada awal sesi Eropa hari Senin (28/7), setelah gagal mempertahankan pemulihan intraday dari level terendah dalam lebih dari satu pekan.
Ini menjadi penurunan hari ketiga berturut-turut bagi logam mulia tersebut, seiring dengan menguatnya Dolar AS (USD) dan meningkatnya sentimen pasar global.
Dikutip dari FXstreet, Dolar AS yang memperoleh momentum positif lanjutan menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas. Selain itu, membaiknya sentimen pasar, khususnya setelah munculnya optimisme terhadap prospek perdagangan global, turut menahan kenaikan harga komoditas safe haven ini.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok Berturut-turut, Suku Bunga The Fed Jadi Penentu
Sementara para investor cenderung optimistis terhadap USD, mereka masih enggan mengambil posisi agresif menjelang pertemuan penting Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu mendatang. Pertemuan ini diharapkan memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan, yang berpotensi menjadi pemicu pergerakan signifikan pada harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Fokus tetap tertuju pada hasil pertemuan FOMC dua hari pada hari Rabu, yang akan mendorong USD dan memberikan dorongan baru bagi harga Emas.
Secara teknikal, penurunan harga emas pada Jumat lalu yang menembus support saluran tren naik jangka pendek serta level Fibonacci retracement 50 persen dari kenaikan baru-baru ini, telah memicu aksi jual lanjutan terhadap harga emas. Osilator pada grafik harian juga mulai menunjukkan traksi negatif, menandakan bahwa arah tekanan terbesar saat ini adalah ke bawah.
Meski demikian, logam mulia ini menunjukkan ketahanan teknikal di area Fibonacci retracement 61,8 persen yakni di kisaran USD 3.312–3.311. Dari wilayah tersebut, harga emas sempat menunjukkan pemulihan moderat.
Namun, analis menyebut, aksi jual lanjutan di bawah area tersebut bisa membuka peluang penurunan lebih dalam menuju level psikologis USD 3.300 dan bahkan menguji ulang level terendah bulanan di kisaran USD 3.283–3.282.
Di sisi lain, setiap pergerakan naik berpotensi tertahan di sekitar Simple Moving Average (SMA) 200 periode pada grafik 4 jam, yakni di area USD 3.351–3.352.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina