Suara.com - Harga emas di Indonesia yang dikutip dari laman resmi Sahabat Pegadaian menunjukkan adanya tren penurunan yang konsisten. Pada Minggu (27/7/2025), harga dua produk logam mulia utama, yakni emas UBS dan Galeri24, kompak mengalami penurunan harga jual selama tiga hari berturut-turut.
Emas Galeri24 turun sebesar Rp19.000, dari semula Rp1.914.000 menjadi Rp1.895.000 per gram. Sementara itu, harga emas UBS juga turun sebesar Rp7.000, dari Rp1.921.000 menjadi Rp1.914.000 per gram. Emas Galeri24 tersedia dalam kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram, sedangkan emas UBS dijual dalam kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.
Berikut adalah daftar lengkap harga emas untuk kedua produk tersebut pada hari ini:
Daftar Harga Emas Terbaru per Minggu (27/7/2025)
Harga Emas UBS:
0,5 gram: Rp1.035.000
1 gram: Rp1.914.000
2 gram: Rp3.798.000
5 gram: Rp9.384.000
10 gram: Rp18.669.000
25 gram: Rp46.581.000
50 gram: Rp92.968.000
100 gram: Rp185.862.000
250 gram: Rp464.517.000
500 gram: Rp927.939.000
Harga Emas Galeri24:
0,5 gram: Rp994.000
1 gram: Rp1.895.000
2 gram: Rp3.733.000
5 gram: Rp9.262.000
10 gram: Rp18.475.000
25 gram: Rp46.073.000
50 gram: Rp92.073.000
100 gram: Rp184.054.000
250 gram: Rp459.907.000
500 gram: Rp919.360.000
1.000 gram: Rp1.838.718.000
Harga Emas Dunia Tertekan, Tren Bearish Jangka Pendek
Baca Juga: Bukti Komitmen Tenaga Kerja dan Keberlanjutan, Pegadaian Sabet Paritrana Award 2025
Pelemahan harga emas domestik ini sejalan dengan tren di pasar global. Harga emas dunia (XAU/USD) mengalami tekanan jual yang kuat pada sesi perdagangan terakhir, ditutup anjlok -0,94% di level USD 3.337,070 per troy ons. Penurunan signifikan ini ditandai dengan peningkatan volume perdagangan saat harga jatuh, yang mengindikasikan adanya tekanan jual (selling pressure) yang kuat dari para pelaku pasar.
Analisis grafik harga emas dunia dalam timeframe pendek menunjukkan tren bearish atau cenderung menurun menjelang penutupan pasar pada 26 Juli 2025. Secara teknikal, harga emas dunia saat ini berada dalam momentum bearish jangka pendek. Bagi para investor, penembusan level support USD 3.336 ke bawah dengan volume besar bisa menjadi indikasi awal pelemahan lebih lanjut di pasar global.
Berita Terkait
-
Harga Emas Antam Terus Melorot, Hari Ini Rp 1.934.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Jatuh Jadi Rp 1.945.000/Gram
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, Pegadaian Hadirkan Beasiswa untuk Wirausaha Muda Terpilih
-
Emas Antam Terus Meroket Tinggi, Harganya Kini Dipatok Rp 1.970.000/Gram
-
Bawa Bhayangkara FC Promosi, Felipe Ryan Gabung Kendal Tornado FC
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
IHSG Bergerak 2 Arah di Awal Sesi Hari Ini, Tapi Cenderung Melemah
-
Harga Emas Antam Meroket Lagi Hari Ini, Jadi 2.453.000 per Gram
-
Lewat AIIR, Indonesia Serius Tingkatkan Kepercayaan Investor Asing di Pasar Modal
-
CIMB Niaga Siap Berikan Kelonggaran Kredit Bagi Bencana Banjir Sumatra
-
Waduh, OJK Temukan 39.392 Rekening Terhubung Judi Online!
-
Infrastruktur Rusak, Pakar Nilai Pemulihan Listrik di Aceh Memang Perlu Bertahap
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya