Suara.com - Pemerintah Indonesia terus melakukan negosiasi terhadap Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan tarifnya. Apalagi, Indonesia dikenakan 19 persen untuk tarif dagang.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan sampai saat ini Indonesia masih terus melakukan negosiasi dengan pihak Presiden AS Donald Trump. Pasalnya tarif 19 persen yang didapat Indonesia bukan lagi tarif terendah.
"Sebenarnya kita masih menegokan semuanya, termasuk tarif resiprokal 19%. Posisi saat itu kan kita terendah, kemarin tiba-tiba ada Eropa dengan Jepang yang dapat 15 persen kita masih negokan lagi," kata Susiwijono di hotel Borobudur, Selasa (29/7/2025).
Kata dia, Indonesia terus berkomunikasi dengan pihak AS. Serta terus menanyakan kepada AS terkait pernyataan Trump yang berencana memberlakukan tarif 15-20 persen terhadap negara-negara yang belum melakukan kesepakatan dagang dengan Washington.
"Masa yang lain nggak ngapa-ngapain rata-rata 15-20 persen nggak mungkin gitu. Jadi kejelasannya seperti apa kita harus tanyakan ke USTR. Termasuk kita pun negara-negara yang sudah sepakat belum ada perjanjian dagang," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Kementerian Bidang Perekonomian terus berkoordinasi dengan Kementerian serta Lembaga untuk melakukan negosiasi dengan Amerika. Salah satunya mengenai produk apa yang bisa ditawarkan ke Amerika Serikat dalam mendapatkan tarif yang ideal.
" Kita terus bekerjasama dengan Kementerian dan lembaga dalam negosiasi dengan Amerika Serikat," jelasnya.
Dia menambahkan ancaman tarif Trump seperti pertandingan yang belum dimulai, tapi Indonesia sudah keburu dirugikan. Untuk itu, Indonesia menginginkan tarif yang rendah.
“Tapi faktanya kita udah berdebat menghitung dampaknya ini yang semuanya ke ekonomi semuanya, walaupun dampak pasti ada karena sebelum realisasi perilaku bisnis tadi berubah,” tegasnya.
Baca Juga: Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700