Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir ambruk hampir 1 persen pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025. Hal ini terdorong dari merahnya harga saham-saham unggulan seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga perdagangan akhir merosot ke level 7.484 atau turun 65,55 poin atau secara persentase terjungkal 0,89 persen.
Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 40,85 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 18,28 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,99 juta kali.
Dalam perdagangan di hari ini, sebanyak 248 saham bergerak naik, sedangkan 424 saham mengalami penurunan, dan 284 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, BOAT, BRRC, BUVA, CGAS, COCO, FUTR, IKAN, KUAS, LIFE, MDRN, PTIS.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, BAPI, BWPT, CDIA, DKHH, HMSP, JECC, KBLM, MAIN, MGLV, NRCA, OASA, OKAS.
Adapun, saham BBCA juga mengalami penurunan harga yang tajam hari ini sebesar 1,19 persen menjadi Rp 8.275 per lembar saha. Pada hari ini, Saham BBCA diperdagangkan sebanyak 206 juta lembar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,7 triliun, serta frekuensi 53.140 kali,
Sebelumnya, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksi IHSG bisa melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini setelah kemarin ditutup terkoreksi sebesar -0,89 persen Pelemahan ini dipicu oleh tekanan di saham-saham perbankan besar serta sentimen global yang masih belum kondusif.
Secara teknikal IHSG saat ini berada di area upper Bollinger Band, yang mengindikasikan kondisi overbought. Hal ini membuka peluang koreksi lanjutan dengan support terdekat berada di level 7.470.
Baca Juga: Emiten AVIA Catat Pertumbuhan Positif di Q2 2025, Dorong Penjualan Semester I
Dari sisi global, pasar juga dibayangi oleh sikap Federal Reserve (The Fed) yang kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,5 persen tanpa memberikan kepastian terkait potensi penurunan suku bunga pada bulan September mendatang. Ketidakpastian ini memberikan tekanan tambahan terhadap sentimen pelaku pasar.
Sementara itu, bursa Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan sebelumnya. Dow Jones melemah -0,38 persen ke level 44.461,28 dan S&P 500 turun -0,12 persebke 6.362,90, sedangkan Nasdaq justru mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,15 persen ke 21.129,67.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'