Suara.com - Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja impresif dengan tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (yoy) pada triwulan II 2025. Angka yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ini lebih tinggi dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 4,87% (yoy).
Menanggapi data tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. BI optimistis, secara keseluruhan tahun 2025, ekonomi nasional akan tetap berada di jalur yang kuat.
"Ke depan, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun 2025 diprakirakan berada dalam kisaran 4,6–5,4%," ujar Direktur Komunikasi BI, Ramdan Denny, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Kinerja positif pada triwulan kedua ini utamanya ditopang oleh kuatnya permintaan domestik serta meningkatnya aktivitas ekspor-impor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi motor utama dengan pertumbuhan mencapai 4,97% (yoy).
Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, terutama selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah.
Di sisi lain, investasi juga menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 6,99% (yoy), yang didukung oleh realisasi penanaman modal yang terus tumbuh positif. Sementara itu, konsumsi pemerintah tercatat mengalami kontraksi tipis sebesar 0,33% (yoy).
Menurut BI, hal ini disebabkan oleh normalisasi belanja pemerintah setelah pada periode yang sama tahun 2024 lalu tercatat sangat tinggi untuk penyelenggaraan Pemilu.
Pertumbuhan juga disumbang oleh Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh impresif 7,82% (yoy).
Ekspor-Impor Moncer, Sektor Industri Menggeliat
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Kinerja ekspor turut memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan mencapai 10,67% (yoy). Angka ini ditopang oleh permintaan yang masih kuat dari negara-negara mitra dagang utama. Selain itu, kenaikan ekspor jasa sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Seiring dengan itu, impor juga tumbuh didorong oleh permintaan domestik yang kuat untuk bahan baku dan barang modal.
Dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor menunjukkan kinerja positif. Tiga kontributor utama pertumbuhan, yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan, serta Informasi dan Komunikasi, kompak tumbuh baik seiring meningkatnya permintaan domestik dan eksternal.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2025 juga menunjukkan pemerataan yang lebih baik, di mana seluruh wilayah mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi masih tercatat di wilayah Jawa, diikuti oleh Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun