Suara.com - Keluhan industri soal kelangkaan pasokan gas murah dan kebijakan kuota yang memberatkan kini mendapat sorotan tajam dari para ahli. Para ekonom dan mantan pejabat pemerintah sepakat bahwa masalah ini mengancam ketahanan industri nasional.
Mereka mendesak pemerintah untuk segera bertindak strategis, bukan hanya di level kebijakan, tetapi juga di tingkat operasional.
Ignatius Warsito, Staf Ahli Menteri Perindustrian periode 2021-2024, menegaskan bahwa Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sejak awal dirancang untuk memperkuat industri. Ia menyayangkan jika kebijakan ini terhenti hanya karena kendala pasokan. "RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri penting diperkuat dengan situasi global, perang dagang AS-Tiongkok dan konflik di Timur Tengah," tegasnya dikutip Senin (25/8/2025).
Menurut Warsito, kriteria penerima HGBT tak bisa hanya soal fiskal, namun juga harus mempertimbangkan produktivitas, jaminan pasokan, dan strategi hilirisasi.
Senada dengan Warsito, Michael Baskoro, mantan Direktur Pengusahaan Perusahaan Gas Negara (PGN), menguatkan pandangan bahwa akar masalah ada pada penurunan pasokan gas domestik.
"PGN hanya berperan sebagai wholesaler, bukan produsen gas. Jadi akar masalah sebenarnya ada pada declining supply gas domestik," serunya. Baskoro menambahkan, impor LNG adalah opsi realistis jangka pendek, meski harganya mahal, mencapai USD 14-16 per MMBTU.
Musthofa, mantan Tenaga Ahli Menteri ESDM, juga mengkritisi masalah pasokan yang menurun dan mendesak solusi berpihak pada industri nasional. Ia bahkan menyoroti alokasi gas. Menurutnya, gas dari Jawa Timur seharusnya bisa dialihkan untuk menutup kebutuhan besar di Jawa Barat. "Jangan dipakai untuk proyek Metanol di Jawa Timur... ini keputusan yang perlu dipertimbangkan kembali," pungkas Musthofa, menyoroti adanya ketidakselarasan dalam prioritas alokasi.
Para ahli sepakat, masalah ini hanya bisa diselesaikan di level tertinggi. Musthofa menekankan, solusi untuk masalah kekurangan gas adalah mengalihkan alokasi LNG yang diekspor untuk kebutuhan dalam negeri. "Solusinya hanya bisa dilakukan oleh high level pemerintah," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII), Sripeni Inten Cahyani, mendukung langkah hilirisasi batubara menjadi metanol dan DME. Ia melihat ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi beban impor metanol yang besar dan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
Baca Juga: Menko Airlangga Blak-blakan WTO Dukung RI dalam Sengketa Biodiesel dengan Uni Eropa
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah berjanji akan mendalami persoalan ini.
"Nanti HGBT kita akan dalami lagi, karena tentu kita akan melihat suplai gas terhadap industri, ketersediaan suplai gas," kata Airlangga di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah juga sedang meninjau rencana tambahan produksi gas oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memastikan ketersediaan pasokan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang