Suara.com - Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang komprehensif disebut sebagai fondasi utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Hal ini ditegaskan oleh Aris Wahyudi, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, dalam acara Best Human Capital Awards 2025 di Jakarta.
"Forum ini kami harapkan sebagai instrumen untuk para pengelola human capital secara menyeluruh, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 betul-betul bisa kita desain dan siapkan tanpa ada seorang pun yang tertinggal," ujar Aris dikutip Jumat (29/8/2025).
Di tengah acara tersebut, PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI) menjadi bintang utama dengan memborong tiga penghargaan sekaligus. Penghargaan tersebut, antara lain: Best Leadership on Human Capital Commitment 2025 untuk Presiden Direktur MCCI Anang Adji Sunoto, serta Best Human Investment 2025 dan Best Talent Management 2025 untuk perusahaan.
Anang Adji Sunoto merendah, menegaskan bahwa penghargaan ini adalah hasil kerja tim, bukan individu. "Saya hanya mewakili tim. Semua pencapaian ini hasil kerja mereka. Jadi penghargaan ini seharusnya untuk seluruh tim, bukan hanya untuk saya," katanya.
Menurut Anang, kesuksesan MCCI tak lepas dari filosofi kepemimpinan yang terinspirasi oleh pemikiran Ki Hajar Dewantara. Pemimpin harus bisa menempatkan diri sesuai kondisi: "Berada di tengah saat organisasi bertumbuh, di depan saat krisis, dan di belakang sebagai penjaga ketika bisnis sudah matang."
Ia juga menekankan bahwa modal terbesar perusahaan bukanlah uang, melainkan tim yang solid. "Kalau punya modal besar tapi tidak ada tim, ya percuma. Paling hanya bisa ditaruh di bank. Tapi kalau punya tim yang solid, hasilnya bisa berlipat ganda,” tambahnya.
Hal ini terbukti dari tingkat loyalitas karyawan MCCI yang sangat tinggi. Anang mengatakan, hampir semua anggota tim yang bergabung sejak era 90-an tetap bertahan hingga menjelang pensiun. Ini menunjukkan bahwa kenyamanan kerja adalah faktor penting yang mampu mempertahankan talenta terbaik, bahkan di luar aspek finansial.
Dengan filosofi "bertumbuh atau mati", Anang menegaskan bahwa investasi pada pengembangan SDM menjadi kunci keberlanjutan bisnis. Perusahaan harus agile, lincah, gigih (persistent), dan kompetitif untuk menghadapi kondisi saat ini.
Baca Juga: Geledah Ruangan Eks Sesditjen Bisnawaker dan K3 Kemenaker, Ini Barang Bukti yang Disita KPK
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Bioekonomi Jadi Strategi Kunci Transformasi RI 2045, Apa Itu?
-
Emiten KEEN Menang Tender Garap PLTS Tobelo 10 MW
-
Hasil Riset: 52 Persen Akuntan Muda Ingin Jadi Pengusaha
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
KB Bank Dorong Generasi Muda Bandung Berkarya Lewat GenKBiz dan Star Festival 2025
-
Purbaya Resmikan Rusun ASN Kemenkeu Rp 54 Miliar di Bali, Biaya Sewa per Bulan Rp 300 Ribu
-
Meski Dihantam Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Tetap di Level 8.600
-
HUT BRI ke-130: Healing & Belanja Jadi Lebih Ringan, Diskon hingga Jutaan Rupiah
-
Gimana Cara Baca QRIS yang Benar Menurut Bank Indonesia? Jadi Omongan Sepanjang Tahun