- IHSG hari ini melemah tipis 0,21 persen sejalan dengan bursa Asia
- Keputusan The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps memengaruhi pasar
- Sektor teknologi memimpin penguatan, sementara keuangan menjadi paling tertekan
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (18/9/2025). Sepanjang hari, IHSG terkoreksi sebesar 16,75 poin atau 0,21 persen ke level 8.008.
Mengutip riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas, sektor teknologi mencatatkan penguatan paling tinggi dengan kenaikan 4,26 persen. Sebaliknya, sektor keuangan menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 0,84 persen.
Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa Asia yang ditutup mixed. Hal ini terjadi setelah The Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan, sekaligus memberi sinyal dua kali pemangkasan tambahan hingga akhir tahun. Langkah The Fed didorong kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja dibanding inflasi.
Sementara itu, Bank Sentral Tiongkok (PBoC) memilih menahan suku bunga reverse repo tujuh hari di level 1,4 persen. Keputusan ini memunculkan spekulasi bahwa Beijing bisa saja menunda stimulus baru hingga tahun depan.
Di sisi lain, pasar juga menyoroti perkembangan negosiasi dagang AS–Tiongkok, termasuk potensi kesepakatan terkait TikTok. Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Jumat untuk membahas detail perjanjian tersebut.
Dari Jepang, Bank of Japan (BOJ) memulai pertemuan kebijakan dua hari. Pasar memperkirakan suku bunga tetap tidak berubah, meski sejumlah analis menilai peluang kenaikan 25 bps bisa muncul pada Oktober jika ekonomi menunjukkan ketahanan. Situasi politik juga ikut menjadi sorotan, dengan Partai Demokrat Liberal akan memilih pemimpin baru pada 4 Oktober untuk menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang akan lengser.
Di dalam negeri, tekanan IHSG turut dipengaruhi oleh penyesuaian defisit RAPBN 2026 yang melebar, dari Rp 638,8 triliun (2,48 persen PDB) menjadi Rp 689,1 triliun (2,68 persen PDB).
Adapun saham-saham yang menopang penguatan LQ45 antara lain BRPT, SCMA, JPFA, EXCL, dan CPIN. Sedangkan saham yang menekan indeks di antaranya AMRT, MAPA, MDKA, ISAT, dan BBTN.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mencatat kenaikan terbesar adalah GTRA, BUVA, FISH, CLAY, dan DWGL. Sementara itu, saham dengan penurunan terdalam antara lain OKAS, AKPI, ITMA, KETR, dan ASHA.
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Pengeluaran Riil Orang RI Hanya Rp12,8 Juta Per Tahun
-
Melalui Trade Expo Indonesia 2025, Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
-
Satgas PKH Ambil Alih Sejumlah Tambang Ilegal, Termasuk Milik Taipan Kiki Barki
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan