- IHSG Menguat Terdorong dari Pemangkasan BI Rate
- Penguatan IHSG Juga Terdorong dari Ekspetasi Penurunan Suku Bunga The Fed
- IHSG Ditutup ke Level 8.025.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada perdagangan hari ini hingga tembus level 8.000. IHSG terapresiasi 0,85 persen ke level 8.025.
Philips Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya mengemukakan, penguatan IHSG ini karena respon investor dari Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 4,75 persen.
"Ini menandakan penurunan suku bunga selama tiga bulan beruntun dan bertolak belakang dengan ekspektasi pasar bahwa BI Rate akan dipertahankan di 5,0 persen. Ini adalah penurunan ke enam sejak bulan September 2024 sehingga membawa BI Rate turun ke level terendah sejak Oktober 2022," tulis Philips Sekuritas Indonesia seperti dikutip, Rabu (17/9/2025).
Selain itu, penguatan IHSG menurut Philips Sekuritas Indonesia karena ekspetasi investor yang mengharapkan pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve).
"Indeks saham sudah bergerak naik mencapai level tertingginya di dorong akan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengumumkan serangkaian penurunan suku bunga untuk menopang perekonomian AS," tulis Philips Sekuritas Indonesia.
IHSG ditutup melesat naik hingga tembus level 8.025 pada perdagangan Rabu, 17 September. Kenaikan ini setelah adanya perombakan atau reshuffle kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat hingga 0,85 persen atau 67,48 poin.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 39,27 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 18, triliun, serta frekuensi sebanyak 2,06 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 380 saham bergerak naik, sedangkan 335 saham mengalami penurunan, dan 241 saham tidak mengalami pergerakan.
Baca Juga: Saham-saham Emiten Erick Thohir Meroket Setelah Dilantik Jadi Menpora
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AALI, BLTZ, BNLI, BRPT, BUKK, CLAY, DATA, DSSA, GGRM, ICBP, ITMG, MBSS.
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, ANTM, BBCA, BBSI, DCII, HEXA, ITMA, LIFE, MGLV, NICL, PACK, PANI, PNGO.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun