-
Pemerintah dan tokoh masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) sepakat untuk mendesak pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan pemotongan Dana Transfer Daerah (TKD).
-
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, menyatakan keberatan karena pemotongan TKD akan berdampak pada program pembangunan di daerah, termasuk dukungan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
-
Kaltim berargumen bahwa mereka seharusnya mendapat perlakuan khusus karena merupakan salah satu penyumbang terbesar penerimaan negara, dan pemotongan TKD tidak seharusnya diberlakukan secara seragam.
Suara.com - Sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah Kalimantan Timur menyatakan kesepakatan untuk mendesak pemerintah pusat agar mengkaji ulang kebijakan pemotongan Dana Transfer Daerah (TKD).
Kesepakatan ini dicapai dalam dialog publik di Kantor Gubernur Kaltim pada Senin (22/9/2025). Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, dan Wakil Gubernur, Seno Aji, serta berbagai elemen masyarakat.
Gubernur Rudy Mas'ud menegaskan bahwa pemotongan dana transfer, yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56 Tahun 2025, akan berdampak pada program pembangunan di Kaltim dan kabupaten/kota, termasuk dukungan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kami tidak menolak kebijakan nasional, tetapi pemotongan TKD jangan sampai mengorbankan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pelayanan minimum lainnya," tegasnya, Senin (22/9/2025).
Ia menegaskan, Kaltim adalah salah satu penyumbang terbesar penerimaan negara, terutama dari sektor sumber daya alam.
Oleh karena itu, menurutnya, Kaltim seharusnya mendapatkan perlakuan khusus. Senada dengan itu, Wakil Gubernur Seno Aji menyoroti kontribusi Kaltim yang mencapai hampir Rp1.000 triliun dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Ia menganggap bahwa pemotongan dana transfer seharusnya tidak diberlakukan secara seragam di semua daerah.
"Kami sudah menyampaikan kepada Presiden dan Menteri Keuangan agar Kaltim mendapat perlakuan khusus. Kalau pun ada pemotongan, sebaiknya di bawah 20 persen," ungkap Seno Aji, dikutip dari Antara.
Ia juga mendorong seluruh elemen, termasuk anggota DPR RI dan DPD RI asal Kaltim, untuk aktif melobi pemerintah pusat. Ia mencontohkan Sulawesi Selatan yang berhasil mendapatkan dana APBN besar berkat relasi yang kuat dengan kementerian.
Baca Juga: Siapa Syarif Hamzah Asyathry? Petinggi Ormas Keagamaan yang Diduga Tahu Aliran Duit Korupsi Haji
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia