- Harga perak (XAG) mencetak rekor baru, melonjak 81,63% sepanjang 2025, jauh melampaui emas yang naik 60%.
- Meski sempat koreksi tajam, harga perak kini berada di US$52,33 per troy ons dan mendorong saham-saham komoditas perak domestik.
- Tekanan The Fed dan kenaikan rasio Emas/Perak memicu kehati-hatian investor terhadap potensi koreksi lebih dalam.
Suara.com - Fenomena kenaikan harga di pasar komoditas logam mulia tidak hanya didominasi oleh emas. Harga perak pun turut terseret naik, bahkan mencetak rekor dan menunjukkan kinerja yang jauh lebih unggul sepanjang tahun ini.
Pada perdagangan intraday Rabu (15/10/2025) pukul 12.20 WIB, harga perak di pasar spot (XAG) tercatat menguat 1,76%, bertengger di level US$52,33 per troy ons.
Kenaikan ini terjadi setelah perak sempat mengalami penurunan tajam pada perdagangan sebelumnya setelah menyentuh level tertinggi baru di US$53,6 per troy ons.
Secara keseluruhan, kinerja perak pada tahun 2025 sangat fantastis. Harga perak telah melonjak sebesar 81,63% sejak awal tahun, melampaui kenaikan harga emas yang "hanya" meroket 60%.
Kenaikan harga perak yang terus mencetak rekor ini secara langsung mendorong kenaikan saham-saham perusahaan komoditas perak di Indonesia.
Meskipun tren jangka panjangnya sangat positif, pasar perak menunjukkan volatilitas tinggi. Setelah menyentuh puncak, harga perak sempat terkoreksi tajam, turun 1,31% ke level US$51,64 per troy ons pada perdagangan hari Selasa.
Koreksi mendalam ini mengisyaratkan bahwa meskipun tren jangka panjangnya kuat, potensi koreksi yang lebih besar tetap ada.
Saat ini, rasio Emas/Perak (perbandingan nilai perak terhadap emas) telah naik melewati angka 80. Angka rasio yang tinggi ini mengindikasikan bahwa emas saat ini mengungguli perak.
Dalam konteks historis, rasio setinggi ini seringkali menyiratkan bahwa perak dinilai terlalu rendah (undervalued) dalam jangka panjang.
Baca Juga: Harga Emas Pecahkan Rekor Lagi: Apa yang Mendorong XAUUSD Terus Meroket?
Namun, untuk waktu dekat, kondisi ini menandakan kelemahan relatif perak dan potensi pergeseran minat investor menuju aset yang dianggap lebih aman, yaitu emas.
Tekanan terbesar bagi perak datang dari Amerika Serikat. Semua mata tertuju pada Federal Reserve (The Fed), terutama setelah data ekonomi terbaru, termasuk laporan Consumer Price Index (CPI) September 2025, menunjukkan tingkat inflasi inti yang tetap tinggi di 3,9%.
Data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed tidak akan segera memangkas suku bunga.
Kebijakan suku bunga tinggi ini memperkuat nilai Dolar AS, yang secara historis menjadi penghambat besar (headwind) bagi harga perak yang diperdagangkan dalam mata uang dolar.
Di sisi fundamental, permintaan perak mendapat dukungan kuat dari transisi energi hijau. Perak memiliki konduktivitas listrik yang tinggi sehingga sangat vital dalam industri elektronik dan energi surya.
Laporan industri memproyeksikan instalasi panel surya global pada tahun 2025 akan tumbuh sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tentu mendongkrak permintaan industri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
LPKR Laporkan 12 Ribu Unit Hunian Telah Terjual di Kawasan Park Serpong
-
Jakarta Hasilkan 8.000 Ton Sampah Tiap Hari, Pemprov dan Danantara Serius Bangun PLTSa
-
RI Kaya Nikel Hingga Timah, Bahlil: Jangan Dihabiskan Sampai Tak Tersisa!
-
Cek Status dan Syarat Pencairan TPG Triwulan IV 2025 Melalui Info GTK
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Target Emisi Indonesia Mundur Tujuh Tahun, Pemerintah Didesak Dengarkan Suara Rakyat
-
Bata Lepas Bisnis Produsen Sepatu, Ini Alasannya
-
Tumbuh 4,5 Persen, IFG Life Catatkan Premi Rp 3,74 Triliun Hingga September 2025
-
Majukan Musisi Lokal, Nuon dan Playup Luncurkan Gerakan Harmoni Nusantara
-
Pertamina Jamin Pertamax Green 95 Aman dan Tak Turunkan Performa Mesin