-
Harga emas Antam dan buyback merosot Rp 15.000 hari ini.
-
Emas dunia terkoreksi tajam karena meredanya ketegangan AS-China.
-
Investor menanti keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga hari ini.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 29 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.267.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu terus-terus merosot sebesar Rp 15.000 dibandingkan hari Selasa, 27 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.132.000 per gram.
Harga buyback itu juga terjungkal Rp 15.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senlasa kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.183.500
- Emas 1 Gram Rp 2.267.000
- Emas 2 gram Rp 4.474.000
- Emas 3 gram Rp 6.686.000
- Emas 5 gram Rp 11.110.000
- Emas 10 gram Rp 22.160.000
- Emas 25 gram Rp 55.287.000
- Emas 50 gram Rp 110.495.000
- Emas 100 gram Rp 220.912.000
- Emas 250 gram Rp 552.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.103.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.207.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Terkoreksi Tajam
Harga emas dunia kembali terkoreksi tajam pada awal perdagangan Rabu (29/10/2025) waktu Asia. Dikutip dari FXStreet, logam mulia dengan kode perdagangan XAU/USD ini jatuh ke level terendah dalam tiga minggu terakhir di kisaran USD 3.950 per ons troi.
Penurunan harga emas dipicu oleh meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang mengurangi minat investor terhadap aset safe haven. Harapan akan kemajuan dalam perundingan kedua negara membuat pelaku pasar beralih ke aset berisiko yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
"Ketegangan perdagangan AS–China telah mereda, dengan kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan akhir pekan ini setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi dan Trump. Hal ini berdampak negatif bagi logam mulia," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dikutip dari FXStreet.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dagang dengan China dapat tercapai dalam beberapa hari mendatang. Pejabat dari kedua negara juga menyebut telah mencapai konsensus awal yang akan difinalisasi dalam pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis mendatang.
Selain faktor geopolitik, tekanan pada emas juga datang dari aksi ambil untung setelah reli panjang yang membawa harga ke rekor tertingginya beberapa waktu lalu. Investor kini memilih menahan posisi sambil menunggu keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga yang dijadwalkan diumumkan pada hari yang sama.
Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), yang akan menurunkan target suku bunga dana federal menjadi 3,75–4,00 persen.
Menurut alat pantau CME FedWatch, pasar memperkirakan hampir 100 persen kemungkinan bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga menjadi penurunan kedua secara berturut-turut setelah langkah serupa pada September lalu.
Meskipun harga emas saat ini melemah, analis menilai prospek logam mulia masih cukup solid dalam jangka menengah. Suku bunga yang lebih rendah berpotensi menekan biaya peluang dalam memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga dapat kembali mendukung harga di kemudian hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera