-
Harga emas Antam anjlok Rp 45.000 menjadi Rp 2.287.000 per gram.
-
Harga buyback emas Antam juga merosot Rp 45.000 hari ini.
-
Emas dunia turun karena optimisme pasar terhadap kesepakatan dagang AS-China.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 28 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.287.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, jatuh dalam sebesar Rp 45.000 dibandingkan hari Senin, 27 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.147.000 per gram.
Harga buyback itu juga anjlok Rp 45.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.213.500
- Emas 1 Gram Rp 2.282.000
- Emas 2 gram Rp 4.504.000
- Emas 3 gram Rp 6.732.000
- Emas 5 gram Rp 11.185.000
- Emas 10 gram Rp 22.315.000
- Emas 25 gram Rp 55.662.000
- Emas 50 gram Rp 111.245.000
- Emas 100 gram Rp 222.412.000
- Emas 250 gram Rp 555.765.000
- Emas 500 gram Rp 1.111.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.222.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Melorot
Harga emas dunia kembali turun pada perdagangan Senin (28/10/2025) seiring meningkatnya selera risiko pasar di tengah optimisme tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dikutip dari FXStreet, logam mulia tersebut merosot hampir 2 persen dan kini diperdagangkan mendekati area support psikologis di sekitar USD 4.000 per troy ounce.
Baca Juga: Harga Emas Turun Lagi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Melemah, Antam 'Hilang' di Pegadaian
Penurunan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan optimismenya mengenai peluang kesepakatan dagang dengan Presiden China Xi Jinping. Komentar tersebut meredakan kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi pembatasan baru dalam perdagangan global dan turut mengangkat sentimen risiko.
Secara teknikal, analis FXStreet menilai bahwa tren emas saat ini masih berada dalam fase koreksi bearish setelah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 4.400.
Grafik empat jam menunjukkan dominasi seller (bear) masih kuat, dengan harga tertahan jauh di bawah level support sebelumnya di USD 4.185 yang terbentuk pekan lalu. Kondisi ini mempertegas bahwa momentum negatif masih membayangi pergerakan harga.
Support terdekat kini berada di kisaran USD 4.000, yang sebelumnya berhasil menahan tekanan jual pada 22 Oktober. Jika level ini ditembus, harga berpotensi melanjutkan penurunan ke area USD 3.945, yang juga bertepatan dengan level Fibonacci retracement 61,8 persen dari pergerakan bullish 18 September–17 Oktober.
Sementara di sisi atas, resistensi terdekat berada di level USD 4.150 hingga USD 4.185. Selama harga masih tertahan di bawah zona tersebut, peluang untuk kembali menguji area puncak sepanjang masa di USD 4.380 dinilai masih terbatas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?