Bisnis / Keuangan
Selasa, 04 November 2025 | 15:42 WIB
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan kereta cepat Whoosh di peron Stasiun Whoosh Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (29/1/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Baca 10 detik
  • WIKA belum terima klaim Rp 5,01 triliun atas biaya cost overrun Whoosh.

  • Klaim WIKA masih dinegosiasikan, upaya arbitrase pihak ketiga akan ditempuh.

  • Danantara jajaki solusi beban utang Whoosh, akan masuk dalam RKAP tahun ini.

Suara.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengaku belum mendapatkan pembayaran klaim sebesar Rp 5,01 triliun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh.

Dikutip dari laporan keuangan WIKA, nilai tersebut saat ini masuk dalam piutang dalam penyelesaian kontrak (PDPK), yang diajukan kepada PT Kereta Cepat Indonesia (KCIC) selaku pemilik proyek.

Nilai tersebut merupakan biaya pertambahan atau cost overrun saat menggarap proyek prestisius tersebut. Namun, klaim WIKA ini masih dalam proses negosiasi oleh semua pihak.

Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Dok: WIKA)

"Klaim tersebut masih dalam proses negosiasi. Manajemen akan melanjutkan upaya klaim melalui arbitrase pihak ketiga," tulis WIKA dalam laporan keuangannya, seperti dikutip, Selasa (4/11/2025).

Untuk diketahui, WIKA masuk ke dalam ke kerja sama operasi dengan kontraktor asal China yaitu China Railway International (CRIC), China Railway Design (CRDC), China Railway Engineering Corporation (CREC), dan Chinta Railway Signal & Communication (CRSC) untuk membangun kereta cepat tersebut.

Sebagai informasi, penyelesaian utang kereta cepat ini menjadi polemik diantara para pejabat. Karena, hingga kini belum ada keputusan soal skema penyelesaian utang jumbo tersebut.

Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Danantara Dony Oskaria mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) setelah Dirut PT KAI curhat di DPR soal utang Whoosh yang disebut sebagai bom waktu.

Dony, di Jakarta, Jumat (22/8/2025) mengonfirmasi sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT KAI. Ia juga mengatakan dalam pertemuan itu dijajaki penyelesaian masalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, untuk mencari solusi atas beban utang yang membelit Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Ia juga mengungkapkan rencana memasukkan penyelesaian proyek Whoosh ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara tahun ini.

Baca Juga: Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun

“Sedang kami lakukan penjajakan. Tentu akan kami bereskan proses itu sebagaimana kemarin kan juga Direktur Utama PT KAI juga sudah menyampaikan di DPR ya. Nanti akan kami selesaikan segera, nanti masuk di dalam RKAP kami tahun ini,” ujar Dony.

Total biaya proyek mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 118,9 triliun, termasuk pembengkakan biaya sebesar 1,2 miliar dolar AS. Sejak digarap pada 2016, proyek ini telah menjadi perhatian publik karena kompleksitas finansial.

Load More